Selasa 19 Jul 2022 04:50 WIB

Pemkot Malang Gencarkan Normalisasi Saluran

Volume sampah yang ditemukan menyumbat aliran air cukup banyak.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melakukan pengerukan sedimen dan sampah di saluran koridor Jalan Mayjen Sungkono, Senin (18/7/2022).
Foto: Dok. Diskominfo Kota Malang
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melakukan pengerukan sedimen dan sampah di saluran koridor Jalan Mayjen Sungkono, Senin (18/7/2022).

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus menggencarkan langkah normalisasi saluran. Salah satunya melalui kegiatan  pengerukan sedimen dan sampah di sejumlah saluran. 

Pada kesempatan kali ini, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang melakukan normalisasi dengan menyasar saluran di koridor Jalan Mayjen Sungkono. Lebih tepatnya di sekitar kawasan hunian Puri Cempaka Putih, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Senin (18/7/2022).

Baca Juga

Plt. Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Diah Ayu Kusumadewi, mengatakan, wilayah tersebut menjadi lokasi pengerukan kedelapan. "Yang telah dilakukan sejauh ini setelah pekan lalu di Kecamatan Sukun," ucap Diah.

Menurut Diah, pihaknya mengkombinasikan alat berat dan manual saat melakukan normalisasi di saluran tersebut. Hal ini dilakukan karena lokasi tidak semua bisa dijangkau alat berat.

 

Pada titik kali ini, kata Diah, volume sampah yang ditemukan menyumbat aliran air cukup banyak. Bahkan, tim berhasil mengangkat dalam jumlah signifikan di hari pertama pengerjaan. Diah memperkirakan butuh waktu lebih dari tiga hari untuk menuntaskan pekerjaan di lokasi yang belum tersentuh penanganan intens selama beberapa tahun tersebut.

Selanjutnya, Diah mengimbau masyarakat untuk saling mengingatkan agar tidak membuang sampah. Kemudian juga tidak diperkenankan membuang material yang bisa mengganggu saluran. Terlebih perubahan iklim yang di antaranya membawa konsekuensi kenaikan intensitas hujan dan cuaca ekstrim turut meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi di berbagai daerah.

Diah berharap langkah ini bisa menekan risiko banjir dan genangan ke depannya. Di sisi lain, Diah tak menampik masih banyak pekerjaan yang perlu dibenahi di lokasi lainnya. Namun dia memastikan semuanya akan dilaksanakan secara bertahap.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement