Jumat 22 Jul 2022 21:11 WIB

Pemkab Boyolali Minta 10 Ribu Vaksin PMK ke Disnakan Jateng

Skrining di kecamatan akan dimulai dari yang memiliki populasi sapi perah tertinggi.

Rep: C02/ Red: Muhammad Fakhruddin
Pemkab Boyolali Minta 10 Ribu Vaksin PMK ke Disnakan Jateng (ilustrasi).
Foto: Pemprov Kalsel
Pemkab Boyolali Minta 10 Ribu Vaksin PMK ke Disnakan Jateng (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BOYOLALI -- Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Boyolali akan segera memulai vaksinasi sapi tahap kedua guna mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada Jumat (22/7/2022). Setidaknya, 10 ribu dosis vaksin telah diajukan ke Disnakan Provinsi Jawa Tengah untuk tahap vaksin berikutnya.

Kepala Disnakkan Kabupaten Boyolali, Lusia Dyah Suciati mengatakan pada vaksinasi tahap pertama, sebanyak 1.900 dosis vaksin yang dikirim ke Disnakkan Kabupaten Boyolali. Ia menambahkan bahwa setidaknya telah berhasil memberikan 1.896 dosis ke hewan ternak.

Baca Juga

“Sedangkan tahap kedua kemarin ini kami mengajukan 10 ribu untuk vaksin yang baru lagi tahap dua, kemudian kami mengajukan 1.900 untuk tahap dua yang sudah tervaksin tahap satu,” katanya ketika dihubungi, Jumat (22/7/2022).

Selanjutnya, Lusia mengatakan bahwa dari pengajuan vaksin tersebut Kabupaten Boyolali mendapat 3.000 dosis. Namun, untuk penyuntikannya vaksinnya akan fokus pada hewan ternak khususnya sapi perah yang sehat, serta berada di wilayah zona hijau PMK.

 

“Sesuai dengan arahan Bupati, proses vaksinasi nanti diselesaikan per kecamatan. Kita mulai dari populasi sapi perah dan kita pilih dari wilayah desa yang masih hijau. Tetap diawali skrining dulu,” katanya.

Skrining di kecamatan akan dimulai dari yang memiliki populasi sapi perah tertinggi, diantaranya Kecamatan Selo, Cepogo, Musuk, Tamansari, Mojosongo dan Ampel. Setidaknya 155 personil yang akan menangani vaksinasi. 

"Jumlah tersebut terdiri dari 22 orang medis veteriner ASN, 14 orang medis veteriner non ASN, 20 orang paramedis veteriner, 77 orang inseminator, dan 22 orang penyuluh non medik," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Afiany Rifdania.

Ia menambahkan bahwa ada sejumlah tim yang terdiri dari medik dan paramedik. Ada juga tim penyuluhan vaksinasi untuk tahap awal.

“Nanti akan kami terjunkan sebanyak 6 tim yang terdiri dari medik dan paramedik serta dari Tim Penyuluh untuk melakukan vaksinasi seperti yang kita lakukan di tahap pertama,” katanya.

Selain itu, Adi juga mengatakan akan memberikan obat penanganan PMK pada hewan ternak. Seperti antihistamin dan antipiretik sebagai penawar apabila terindikasi ada gejala PMK ringan.

Menurut data Disnakan Boyolali hingga 21 Juli 2022 pada 22 kecamatan di Boyolali setidaknya hewan ternak yang mengidap PMK 32 ekor. Sedangkan jumlah total suspek PMK mencapai 5.418 ekor, sembuh 1.920 ekor dan mati sebanyak 64 ekor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement