Selasa 26 Jul 2022 09:53 WIB

JACCS MPM Raih Fasilitas Pinjaman Senilai Rp 3,7 Triliun

Fasilitas pinjaman sindikasi luar negeri kali ini merupakan yang keenam kalinya.

PT JACCS Mitra Pinasthika Mustika (MPM) Finance Indonesia (Perseroan) akan menghimpun dana melalui Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I JACCS MPM Finance Indonesia Tahap I Tahun 2022. Perseroan berencana untuk menawarkan obligasi dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya sebesar Rp 600 miliar.
Foto: dokpri
PT JACCS Mitra Pinasthika Mustika (MPM) Finance Indonesia (Perseroan) akan menghimpun dana melalui Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I JACCS MPM Finance Indonesia Tahap I Tahun 2022. Perseroan berencana untuk menawarkan obligasi dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya sebesar Rp 600 miliar.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA --  JACCS Mitra Pinasthika Mustika (MPM) Finance Indonesia (Perseroan), telah melakukan penandatanganan perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi luar negeri (offshore syndicated facility) dengan 20 lembaga keuangan pada tanggal 1 Juli 2022. Fasilitas yang diperoleh bernilai total 250 juta dolar AS ekuivalen atau setara dengan Rp 3,7 triliun serta dikeluarkan dalam dua mata uang yaitu Dollar Amerika Serikat (USD) dan Yen Jepang (JPY) untuk jangka waktu empat tahun. 

Dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (26/7/2022), bertindak sebagai Mandated Lead Arrangers, Underwriters dan Bookrunners dalam fasilitas ini adalah MUFG Bank, Ltd (MUFG) dan Mizuho Bank, Ltd. (Mizuho). Fasilitas pinjaman sindikasi luar negeri kali ini merupakan yang keenam kalinya diperoleh perseroan. Sebelumnya pada bulan Mei 2019, perseroan juga berhasil memperoleh fasilitas serupa dengan nilai 250 juta dolar AS dari 20 lembaga keuangan. Perseroan juga berhati-hati dalam rencana pendanaannya, di antaranya dengan mengurangi porsi pinjaman valuta asing. Tentunya hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan pendanaan dan kondisi pasar. 

"Fasilitas pinjaman sindikasi luar negeri seperti ini merupakan salah satu langkah strategis perseroans ebagai bentuk diversifikasi sumber pendanaan di samping fasilitas pinjaman bank bilateral dari dalam dan luar negeri," ungkap Direktur Keuangan JACCS MPM Finance Indonesia, Hajimu Yukimoto.

Pada tahun 2022 ini, perseroan juga berencana untuk melakukan penawaran umum obligasi berkelanjutan senilai Rp 600 miliar. Industri pembiayaan masih memiliki prospek yang sangat baik terutama karena pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup baik dan mencatatkan kenaikan sebesar 3,69 persen di tahun 2021. 

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama didukung konsumsi dan investasi pemerintah serta konsumsi masyarakat. Di samping itu, pertumbuhan pasar otomotif di Indonesia yang masih menjanjikan sebagai pasar otomotif terbesar di ASEAN. Selain itu, Perseroan memiliki dukungan kuat dari pemegang saham yaitu dukungan bisnis dari PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk sehubungan dengan pembiayaan sepeda motor baru merek Honda dan dukungan keuangan dari JACCS Co.,Ltd. dalam mendapatkan sumber dana dengan biaya yang kompetitif. JACCS merupakan perusahaan afiliasi dengan metode ekuitas dari MUFG Bank, Ltd.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement