Kamis 28 Jul 2022 15:23 WIB

KAI Minta Maaf Soal Pengguna Disabilitas Ditolak di Solo Balapan

KAI berjanji segera menemui pengguna itu untuk menyampaikan maaf secara langsung.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Kereta komuter PT KAI (ilustrasi)
Kereta komuter PT KAI (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- KAI Commuter minta maaf atas ketidaknyamanan pengguna disabilitas yang akan memakai KRL dari Stasiun Solo Balapan pada Senin (25/7/2022) kemarin. KAI berjanji segera menemui pengguna itu untuk menyampaikan maaf secara langsung.

Pengguna tersebut sebelumnya juga telah menggunakan KRL dari Stasiun Lempuyangan Yogyakarta dan dibantu petugas baik di stasiun dan di dalam KRL. Di Stasiun Solo Balapan, petugas menawarkan menggunakan kursi roda yang tersedia di stasiun.

Manager External Relations & Corporate Image Care, Leza Arlan mengatakan, itu dilakukan agar dalam pelayanan bisa dibantu dan dipastikan keselamatan. Baik ketika naik/turun lift atau KRL, mengingat alat bantu yang digunakan berbeda.

"KAI Commuter mohon maaf jika dalam pelayanan dan penanganan petugas masih belum sempurna," kata Leza, Kamis (28/7).

Leza menerangkan, untuk kenyamanan pengguna dengan disabilitas, KAI Commuter menyediakan Pusat Pelayanan Disabilitas yang dapat dimanfaatkan penggunanya. Sebelum bepergian memakai KRL dapat menghubungi nomor pelayanan 081296605747 melalui telepon, SMS dan WhatsApp untuk menginformasikan perkiraan waktu kedatangan di stasiun keberangkatan. Pengguna disabilitas dapat memanfaatkan fasilitas pelayanan khusus dan bantuan petugas di stasiun keberangkatannya.

Petugas akan berkoordinasi dengan petugas di dalam KRL maupun di stasiun tujuan. Petugas membantu pengguna disabilitas tidak hanya sampai di stasiun tujuan, tapi juga mengantarkan hingga pengguna hendak menggunakan moda transportasi lanjutan.

Layanan ini juga merupakan upaya KAI Commuter untuk mewujudkan transportasi yang lebih ramah bagi disabilitas dan semakin aksesibel bagi semua pengguna jasanya. Ia menekankan, KAI Commuter tetap berkomitmen untuk meningkatkan pelayanannya.

Antara lain dengan secara rutin melakukan pelatihan pelayanan terhadap pengguna dengan disabilitas. Selain itu, Leza menambahkan, terus bersinergi dengan semua pemangku kepentingan mulai dari komunitas, pengguna, operator hingga regulator.

"Untuk mewujudkan transportasi yang ramah disabilitas," ujar Leza.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement