Selasa 02 Aug 2022 18:43 WIB

UGM Abadikan Nama Bapak Beton Indonesia

UGM turut mengabadikan nama Herman Johannes sebagai nama Gedung.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
UGM Abadikan Nama Bapak Beton Indonesia. Kampus UGM Yogyakarta.
Foto: Yusuf Assidiq
UGM Abadikan Nama Bapak Beton Indonesia. Kampus UGM Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Pendiri dan Dekan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada periode pertama, Prof Roosseno Soerjohadikoesoemo, diabadikan sebagai nama gedung baru di Fakultas Teknik UGM. Prof Roosseno dikenal sebagai Bapak Beton Indonesia.

Nama Roosseno diabadikan sebagai nama Gedung Engineering Research and Innovation Center (ERIC) 10 lantai di FT UGM. Selain Roosseno, UGM turut mengabadikan nama Herman Johannes sebagai nama Gedung Smart and Green Learning Center (SGLC) FT UGM.

Baca Juga

Dekan FT UGM, Prof Selo mengatakan, pemberian nama untuk mengenang jasa keduanya 76 tahun lalu dirikan FT UGM. Roosseno dan teman-teman Teknik Bandung, termasuk Herman Johanes, mendirikan Sekolah Tinggi Teknik Bandoeng di Yogya pada 1946.

Ini yang jadi cikal bakal Fakultas Teknik UGM. Tidak sekadar pemberian nama, dilekatkan nama-nama diharapkan bisa menginspirasi dosen dan mahasiswa UGM untuk meneruskan kiprah yang telah membangun berbagai karya monumental di Indonesia.

 

"Kita ingin menghargai beliau sebagai pendiri dan bisa mengikuti karakter beliau, ingin tahu, mandiri jujur dan keinginan bisa maju dan berkontribusi membangun negeri," kata Selo, Selasa (2/8/2022).

Rektor UGM, Prof Ova Emilia berharap, dua gedung baru ini mendukung pengembangan infrastruktur riset dan inovasi di Fakultas Teknik UGM. Infrastruktur riset ini kunci pengembangan institusi untuk keilmuan dan pemecahan masalah masyarakat.

"Harapannya, akses sumber daya riset semakin terbuka, ada peningkatan inovasi dan perluasan jejaring penelitian internasional dan serta perluasan kerja sama hilirisasi," ujar Ova.

Dirjen Dikti Ristek, Prof Nizam menilai, dengan nama kedua tokoh pendiri itu harus bisa memotivasi civitas akademika untuk meneruskan perjuangan keduanya. Dirikan FT UGM tidak cuma lewat semangat akademik, tapi semangat kemerdekaan.

"Fakultas ini lahir dari kancah perjuangan bangsa, semangat untuk berdaulat dan merdeka. Spirit itu kita kawal pembangunan Indonesia dari Fakultas Teknik demi kedaulatan bangsa dalam penguasaan teknologi dan pengetahuan," kata Nizam.

Mewakili keluarga Roosseno, Amalia Roosseno menyampaikan apresiasi kepada UGM atas penamaan gedung yang menggunakan nama ayahnya tersebut. Keluarga sangat bersyukur atas penghargaan kepada pengabdian ayahnya dalam bidang pendidikan.

Amalia mengenang ayahnya yang pada masa Soekarno dipercayakan sebagai Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Perhubungan dan Menteri Perekonomian. Merealisasikan gedung Sarinah, Hotel Indonesia, Monas, GBK, restorasi Borobudur dan lain-lain.

Pemberian nama jadi semakin istimewa karena dilakukan tepat pada ulang tahun Roosseno yang lahir pada 2 Agustus 1908. Amalia berharap, penamaan gedung ini semakin menambah semangat dan motivasi serta inspirasi bagi generasi penerus.

Menutup sambutannya, Amalia menyampaikan usulan dari keluarga Roosseno yang ingin berkontribusi lewat kepada Kampus UGM. Salah satunya melalui pemberian beasiswa pendidikan bagi mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang mampu.

"Kami bisa berkontribusi untuk bantuan beasiswa bagi mahasiswa keluarga yang tersendat keuangannya. Mungkin itulah yang dapat kami berikan dari keluarga besar Roosseno," ujar Amalia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement