Rabu 03 Aug 2022 10:12 WIB

Cegah Stunting, Ibu Hamil Diimbau Penuhi Asupan Protein Hewani

Penurunan angka stunting masih jauh dari target nasional yakni 14 persen pada 2024.

 PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) menggelar edukasi media terkait pentingnya asupan protein hewani, Rabu (3/8/2022). Selain merupakan bagian dari komitmen perusahaaan untuk memberikan edukasi dan sosialisasi guna meningkatkan konsumsi protein hewani di masyarakat, hal ini juga sejalan dengan rencana pemerintah dalam menekan angka stunting di Indonesia.
Foto: Tangkapan layar Zoom
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) menggelar edukasi media terkait pentingnya asupan protein hewani, Rabu (3/8/2022). Selain merupakan bagian dari komitmen perusahaaan untuk memberikan edukasi dan sosialisasi guna meningkatkan konsumsi protein hewani di masyarakat, hal ini juga sejalan dengan rencana pemerintah dalam menekan angka stunting di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) kembali menggelar edukasi media terkait pentingnya asupan protein hewani. Selain merupakan bagian dari komitmen perusahaaan untuk memberikan edukasi dan sosialisasi guna meningkatkan konsumsi protein hewani di masyarakat, hal ini juga sejalan dengan rencana pemerintah dalam menekan angka stunting di Indonesia.

Prevalensi kasus stunting di Indonesia kian menunjukkan penurunan sejak beberapa tahun belakangan. Meskipun demikian, penurunan angka stunting tersebut masih jauh dari target nasional yakni sebesar 14 persen pada tahun 2024. 

Stunting menjadi masalah genting sebab memiliki dampak jangka panjang yang berkontribusi pada produktivitas ekonomi dan pertumbuhan negara. Padahal salah satu pencegahannya dapat dilakukan dengan cara mengkonsumsi makanan yang mengandung protein hewani. Namun, sayangnya total konsumsi protein hewani di Indonesia masih tergolong rendah.

Berdasarkan data Food and Agriculture (FAO) pada tahun 2017, total konsumsi protein hewani masyarakat Indonesia hanya sebesar 8 persen. Angka tersebut berbeda secara signifikan dibandingkan negara Asia lainnya, seperti Malaysia dan Thailand yang tingkat konsumsi protein hewaninya masing-masing mencapai 30 persen dan 24 persen.

Ahli gizi kesehatan masyarakat dan guru besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Prof Sandra Fikawati, menuturkan, manusia membutuhkan protein yang terdiri atas asam-asam amino sebagai zat pembangun tubuh. 

"Tubuh manusia membutuhkan sebanyak 20 jenis asam amino dan 9 diantaranya adalah asam amino esensial yang harus didapatkan dari makanan. Protein hewani memiliki kandungan asam amino esensial yang lebih lengkap. dibandingkan protein nabati," katanya dalam siaran pers, Rabu (3/8/2022).

Dalam kaitannya dengan pencegahan stunting, asupan protein hewani tidak hanya dibutuhkan oleh anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Lebih jauh lagi, asupan protein hewani harus dicukupi sejak awal di 1.000 hari pertama kehidupan yakni sejak ibu hamil hingga anak berusia 2 tahun. Periode ini merupakan periode emas pertumbuhan dan perkembangan anak, masa yang menentukan perkembangan fisik dan kecerdasan jangka panjang.

Lebih lanjut Prof Sandra mengungkapkan, protein hewani, selain mengandung asam amino esensial yang lebih lengkap dan lebih banyak dibandingkan protein nabati, juga memiliki kandungan vitamin dan mineral yang beragam serta memiliki kualitas yang lebih baik untuk mendukung daya tahan tubuh manusia. "Oleh karenanya, penting agar mengkonsumsi jenis makanan yang mengandung protein hewani setiap harinya," tuturnya.

Direktur Corporate Affairs JAPFA, Rachmat Indrajaya,  menyampaikan sebagai penyedia protein hewani di Indonesia, pihaknya berkomitmen memberikan kualitas produk terbaik dengan harga terjangkau.

"Dalam menjamin kualitas produk, JAPFA selalu memperhatikan penerapan Standard Operating Procedure (SOP) yang ketat serta didukung oleh tenaga lapangan yang profesional. Sehingga, produk olahan protein hewani yang dihasilkan memenuhi konsep ASUH yakni Aman, Sehat, Utuh dan Halal. Kami berharap, semakin banyak masyarakat Indonesia yang mengonsumsi protein hewani demi generasi unggul Indonesia di masa mendatang," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement