Rabu 03 Aug 2022 18:39 WIB

Sleman Ajak UMKM Naik Kelas

Pemkab Sleman akan melakukan pendataan UMKM yang dilanjutkan pembentukan regulasi.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Bupati Sleman Kustini Purnomo saat membuka gelaran potensi UMKM di Sleman.
Foto: Dokumen.
Bupati Sleman Kustini Purnomo saat membuka gelaran potensi UMKM di Sleman.

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sleman mengadakan bimtek operator sistem satu data UMKM. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini diikuti 131 peserta yang terdiri dari 11 OPD-OPD, 17 kapanewon dan 86 kalurahan di Sleman.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sleman, Haris Martapa mengatakan, sistem satu data UMKM merupakan aplikasi database yang berfungsi sebagai pencatat informasi data pelaku UMKM di Kabupaten Sleman. Yang mana, sesuai bidang dan kondisi terkini.

Baca Juga

Sistem satu data UMKM ini dapat diakses masyarakat pelaku usaha itu sendiri, operator di tingkat kalurahan dan di kapanewon di Kabupaten Sleman. Serta, 11 OPD-OPD yang membidangi dan memiliki tupoksi bersama dalam pemberdayaan UMKM.

Sistem satu data UMKM di Kabupaten Sleman ini memiliki sejumlah manfaat dan peran. Di antaranya sebagai basis data tunggal yang dapat digunakan dalam rangka penentuan kebijakan dalam pemberdayaan UMKM di Kabupaten Sleman.

 

"Satu data UMKM dapat menyajikan gambaran potensi terkini UMKM di Sleman. UMKM yang tercatat prioritas menerima manfaat pelatihan, pendampingan, fasilitasi perizinan, pameran produk unggulan, serta mengakses segala bentuk pembiayaan," kata Haris, Rabu (3/8/2022).

Kegiatan bimtek operasi sistem satu data UMKM ini berlangsung di Hotel Alana Sleman dan dibuka Bupati Sleman, Sri Purnomo. Setelah itu, Kustini turut meresmikan Garasi UMKM Kapanewon Tempel, bertempat di Kantor Kapanewon Tempel.

Dalam sambutannya, Kustini menyampaikan dukungan Pemkab Sleman terhadap upaya-upaya pengembangan UMKM di Kabupaten Sleman. Terlebih, pasca pandemi, ekonomi masyarakat perlu ditingkatkan melalui kegiatan dan inovasi pengembangan UMKM.

Nantinya, Pemkab Sleman akan melakukan pendataan yang dilanjutkan pembentukan regulasi dan pendampingan kepada UMKM yang ada di Kabupaten Sleman. Kustini menekankan, langkah-langkah itu dilakukan dalam rangka menaikkan kelas UMKM.

"Dalam rangka mewujudkan UMKM Sleman naik kelas, maka diperlukan kolaborasi antar stakeholder untuk bersama-sama kita menggerakan dan mengembangkan UMKM yang ada di Sleman," ujar Kustini.

Forkom UMKM Tempel sendiri dapat dikelola sedemikian rupa untuk memberikan akses serta pendampingan kepada UMKM yang ada di Tempel dari mulai produksi sampai ke tahap pemasaran. Targetnya, tidak lain mewujudkan One Village, One Product.

Kustini berharap, dengan diresmikan Garasi UMKM Kapanewon Tempel ini dapat mempermudah UMKM yang ada di Tempel untuk memamerkan sekaligus mempromosikan produknya. Sehingga, melalui Garasi UMKM ini, UMKM di Tempel bisa naik kelas.

Ia meyakini, melalui digitalisasi potensi-potensi yang selama ini ada bisa diangkat melalui teknologi dan internet. Karenanya, Kustini berharap, kehadiran inovasi Garasi UMKM ini dapat menyatukan UMKM yang ada di Kapanewon Tempel.

"Sehingga, mudah diakses oleh masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung ke Tempel," kata Kustini. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement