Jumat 05 Aug 2022 16:33 WIB

Sleman Catat 196 Kasus DBD dari Januari hingga Juli 2022

Pasien DBD yang meninggal dunia berusia delapan tahun.

Sleman Catat 196 Kasus DBD dari Januari hingga Juli 2022 (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Fransisco Carolio
Sleman Catat 196 Kasus DBD dari Januari hingga Juli 2022 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta selama Januari hingga Juli 2022 mencatat 196 kasus demam berdarah dengue (DBD) dan satu kasus kematian akibat penyakit tersebut.

"Sejak Januari hingga hingga Juli terdapat 196 kasus DBD di Sleman dengan satu pasien yang meninggal dunia," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Khamidah Yuliati di Sleman, Jumat (5/8/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan, pasien DBD yang meninggal dunia berusia delapan tahun dan berdomisili di Kapanewon (Kecamatan) Mlati, yang tergolong sebagai daerah denganangka kasus DBD tinggi dengan total tujuh kasus hingga akhir Juli 2022. "Kondisi ini dimungkinkan karena Kapanewon Mlati merupakan kawasan perkotaan dengan tingkat mobilitas masyarakat yang cukup tinggi," katanya.

Khamidah mengatakan bahwa penularan DBD dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk kondisi lingkungan sekitar yang memungkinkan perkembangbiakan nyamuk penular virus dengue. "Namun bisa juga karena mobilitas masyarakat. Pasien mendapatkan gigitan nyamuk bukan berasal dari lingkungan rumah atau sekitarnya, tetapi saat berada di tempat kerja, lingkungan sekolah ataupun tempat lainnya," kata dia.

 

Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman berupaya menekan angka kasus DBD dengan menjalankan program pengendalian penularan dengue dengan nyamuk ber-Wolbachia selain menggiatkan upaya pemberantasan sarang nyamuk.

"Kami juga terus mengedukasi masyarakat melalui kader kesehatan agar memantau dan melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui 3M, dan yang tidak boleh diabaikan adalah menerapkan pola hidup bersih dan sehat," kataKhamidah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement