Rabu 17 Aug 2022 16:05 WIB

Pidato Presiden Jokowi Cerminkan Semangat Optimisme

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tembus di level 5,44 persen.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato dalam rapat Paripurna DPR pembukaan masa persidangan I DPR tahun sidang 2022-2023 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2022). Rapat paripurna tersebut beragendakan pidato presiden pada penyampaian keterangan pemerintah atas UU APBN Tahun Anggaran 2023 beserta nota keuangannya. Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika.
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato dalam rapat Paripurna DPR pembukaan masa persidangan I DPR tahun sidang 2022-2023 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2022). Rapat paripurna tersebut beragendakan pidato presiden pada penyampaian keterangan pemerintah atas UU APBN Tahun Anggaran 2023 beserta nota keuangannya. Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pidato kenegaraan yang disampaikan Presiden RI, Joko Widodo, dalam rangka HUT ke-77 Republik Indonesia di Gedung Parlemen disebut mencerminkan semangat optimisme anak bangsa.

Setidaknya, hal itu tercermin dari capaian yang telah diraih pemerintah dalam meghadapi berbagai situasi global, termasuk tantangan pandemi Covid-19 yang relatif dapat dikendalikan.   

Hal ini disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, usai mengikuti pidato Presiden RI bersama jajaran Forkopimda Provinsi Jateng secara daring di Ruang Rapat Paripurna, DPRD Provinsi Jateng (Gedung Berlian).

“Saya bangga dengan capaian Indonesia yang disampaikan dalam pidato kenegaraan Presiden Jokowi tadi. Pidato beliau itu sebuah ‘spirit optimisme’ sebagai anak bangsa, luar biasa,” katanya.

 

Mengutip pidato kenegaraan Presiden RI, gubernur menyampaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tembus di level 5,44 persen pada kuartal II 2022. Tak hanya itu, Indonesia juga mendapat pencapaian yang membanggakan.

“Bagaimana di tengah situasi global seperti saat ini, bangsa ini mendapatkan pengakuan, salah satunya penghargaan dari Lembaga Penelitian Padi Internasional (IRRI) karena keberhasilan Indonesia yang tidak mengimpor beras selama tiga tahun terakhir,” lanjutnya.

Terlepas dari capaian yang disampaikan, masih kata Ganjar, juga ada beberapa imbauan Presiden terkait dengan sejumlah ‘pekerjaan rumah’ yang harus dituntaskan. Salah satunya adalah tantangan situasi yang masih akan menghadadi goncangan keras.

Maka, Indonesia mesti mempersiapkan diri lebih baik lagi, khususnya di sektor energi, pangan, dan sumber daya manusia (SDM) yang mestinya harus dipersiapkan lebih presisi, lebih banyak lagi, dan lebih berkualitas lagi.

Termasuk juga sejumlah isu yang masih terjadi di Indonesia seperti isu lingkungan, perempuan, hingga isu tentang anak juga masih mendapatkan perhatian dari kepala negara.

“Karena kita mesti menjemput masa depan dengan tantangan yang lebih rumit, tadi itu pesan-pesan yang menurut saya bagus dengan peringatan-peringatan pada kelengkapan isu yang ada,” tegas Ganjar.

Sementara terkait pertumbuhan ekonomi nasional, gubernur juga menyebutkan semangat optimisme juga tercermin di Jateng. Di mana pertumbuhan ekonomi Jateng di kuartal II mencapai 5,66 persen.

Pengendalian inflasi diakui guberur juga bagus. “Alhamdulillah kita juga bagus hari ini dan Jateng bisa sejajar dengan daerah-daerah yang lain, sehingga kontribusi nasionalnya agak tinggi,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement