Kamis 18 Aug 2022 17:44 WIB

Kinerja Penjualan Eceran Surabaya Tumbuh Positif

Diperkirakan akan terjadi peningkatan harga pada September 2022.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Pedagang mengemas beras pesanan pelanggannya di salah satu agen beras di Surabaya, Jawa Timur.
Foto: Antara/Patrik Cahyo Lumintu
Pedagang mengemas beras pesanan pelanggannya di salah satu agen beras di Surabaya, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Deputi Kepala Bank Indonesia (BI) Jatim, Rizki Ernadi Wimanda mengungkapkan, berdasarkan hasil Survei Penjualan Eceran (SPE), kinerja penjualan eceran di Kota Surabaya tumbuh positif pada Juni 2022. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Juni 2022 yang tercatat sebesar 406,2, atau tumbuh 12,6 persen (YoY).

Pertumbuhan bersumber dari kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor yang tumbuh 38,3 persen (YoY); Makanan, Minuman, dan Tembakau tumbuh 17,1 persen (YoY); dan Barang Budaya dan Rekreasi tumbuh 11,9 persen (YoY). Meski demikian, lanjut Rizki, secara bulanan, penjualan eceran Kota Surabaya tercatat mengalami kontraksi mencapai 10,6 persen.

"Penurunan tersebut khususnya terjadi pada Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau yang mengalami kontraksi sebesar -12,2 peren (M to M)," ujarnya, Kamis (18/8/2022).

Rizki melanjutkan, untuk kinerja penjualan eceran Juli 2022 diperkirakan tumbuh meningkat, baik secara tahunan maupun bulanan. Hal ini tercermin dari prakiraan IPR Juli 2022 sebesar 407,7, atau tumbuh 15,4 persen (YoY). Peningkatan tersebut didorong kenaikan penjualan di antaranya pada kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor yang tumbuh 145,2 persen (YoY).

Kemudian Suku Cadang dan Aksesori diperkirakan tumbuh 92,6 persen (YoY), dan Barang Lainnya tumbuh 22,1 persen (YoY). Secara bulanan kinerja penjualan eceran Juli 2022 diprakirakan mengalami pertumbuhan sebesar 0,4 persen. Pertumbuhan terutama bersumber dari kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor yang tumbuh 14,2 persen (M to M).

Dari sisi harga, lanjut Rizki, responden memperkirakan akan terjadi peningkatan harga pada September 2022, dengan intensitas tekanan inflasi yang meningkat. Sementara pada Desember 2022, intensitas tekanan inflasi diperkirakan menurun.

Ia menambahkan, untuk Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) September 2022 sebesar 162.2, meningkat dari Agustus 2022 yang sebesar 146.7. Kemudian Indeks Ekspektasi Harga Umum Desember 2022 sebesar 135.6, lebih rendah dari November 2022 yang sebesar 136.7.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement