Jumat 19 Aug 2022 23:25 WIB

Bantul Latih Calon Transmigran Sektor Pertanian Sebelum Diberangkatkan

Selain pertanian dan perkebunan yang memang dibutuhkan di lokasi tujuan transmigrasi.

Bantul Latih Calon Transmigran Sektor Pertanian Sebelum Diberangkatkan (ilustrasi).
Foto: BASRI MARZUKI/ANTARA
Bantul Latih Calon Transmigran Sektor Pertanian Sebelum Diberangkatkan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah memberikan pelatihan kepada calon transmigran tentang pertanian dan perkebunan sebelum diberangkatkan ke lokasi tujuan transmigrasi UPT Mahalona, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

"Kalau di Mahalona itu perkebunan sawit ataupun lada, dan teman-teman calon transmigran sudah dibekali sebelum berangkat dengan pelatihan di sektor pertanian dan perkebunan," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul Istirul Widilastuti usai pelepasan transmigran di Bantul, Jumat (19/8/2022).

Baca Juga

Pada periode ini, Disnakertrans Bantul memberangkatkan lima keluarga (KK) yang terdiri 18 jiwa ke lokasi transmigrasi UPT Mahalona, Luwu Timur, Sulsel. Pemberangkatan transmigran ini yang kedua setelah beberapa waktu lalu juga memberangkatkan tiga KK ke Muna, Sulawesi Tenggara.

Selain pertanian dan perkebunan yang memang dibutuhkan di lokasi tujuan transmigrasi, kata dia, para calon transmigran juga diberikan pelatihan permebelan, perikanan dan keterampilan lainnya.

"Jadi mereka sudah kita bekali dengan keterampilan-keterampilan yang nantinya itu bisa bermanfaat di lokasi tujuan. Di samping itu mereka pasti punya 'skill' sendiri di sana, seperti pengalaman yang sudah kita berangkatkan tahun sebelumnya malah ada yang jadi tukang listrik," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, diharapkan para peserta transmigrasi juga memanfaatkan keterampilan dan keahlian yang dimiliki untuk berkembang, dan bahkan bisa sukses di lokasi tujuan.

"Diharapkan di samping mengelola lahan usaha, dengan bekal keterampilan yang mereka punyai mereka bisa 'survive' di lokasi tujuan. Lahan yang diberikan di lokasi dia hektare termasuk rumah, kemudian uang saku dari Pemkab Rp10 juta, yang ditransfer setelah mereka sampai ke lokasi tujuan," katanya.

Menurut dia, lima KK terdiri 18 jiwa tersebut selepas dari Transito Bantul menuju tempat penampungan transmigran di tingkat provinsi DIY, sebelum kemudian diberangkatkan bersama dengan calon transmigran dari DIY ke UPT Mahalona pada 21 Agustus 2022.

Sementara itu, dia mengatakan, pada tahun 2022, Bantul mendapat alokasi penempatan transmigrasi dari pemerintah sebanyak 15 KK yang terbagi di lima daerah tujuan, yaitu ke Muna Sulawesi Tenggara, Luwu Timur Sulawesi Selatan, Paser Kalimantan Timur, Bulungan Kalimantan Utara, dan Mamuju Tengah Sulawesi Barat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement