Rabu 24 Aug 2022 23:45 WIB

Bupati Kediri Tebar 50.000 Benih Ikan di Sungai Brantas Jaga Ekosistem

Dari sekitar 50.000 ekor benih ikan ditebar langsung ke Sungai Brantas.

Bupati Kediri Tebar 50.000 Benih Ikan di Sungai Brantas Jaga Ekosistem (ilustrasi).
Foto: Antara/Prasetia Fauzani
Bupati Kediri Tebar 50.000 Benih Ikan di Sungai Brantas Jaga Ekosistem (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,KEDIRI -- Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menebar hingga 50.000 ekor benih ikan lokal di Sungai Brantas yang melintas di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, sebagai upaya untuk menjaga kelestarian populasi ikan air tawar.

Bupati mengemukakan kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu restocking ikan. Program ini juga bentuk perhatian pemerintah kabupaten terhadap kelestarian ikan, terlebih lagi di perairan umum seperti Sungai Brantas.

Baca Juga

"Restocking ini pada intinya menjaga kelestarian ikan. Ada 50.000 ekor bibit yang ditebar," kata Bupati saat menebar benih ikan di Bendung Gerak Waru Turi, Kabupaten Kediri, Rabu (24/8/2022).

Ia mengungkapkan dari sekitar 50.000 ekor benih ikan ditebar langsung ke Sungai Brantas tersebut jenisnya beragam, seperti Sengkaring, Tawes, Wader , Gurame, hingga nilem hitam. Seluruhnya disebar ke sungai.

 

Dirinya juga berharap dengan adanya restocking ikan di perairan umum ini nantinya mampu menjaga ekosistem air. Terlebih lagi, di Sungai Brantas, yang merupakan sungai terpanjang dan juga melintas di Kabupaten Kediri ini.

Selain itu, mengonsumsi ikan juga baik untuk kesehatan. Bahkan, kuliner di kawasan Bendung Gerak Waru Turi, Kabupaten Kediri tersebut juga mengambil hasil ikan dari Sungai Brantas, sehingga perlu dilakukan upaya-upaya untuk menjaga populasi ikan lokal.

"Harapannya semoga ikan di bendungan ini bisa terus dipertahankan dan berkembang," kata dia berharap.

Sekretaris Dinas Perikanan Kabupaten Kediri Anto Riandoko mengatakan pihaknya juga sudah mempersiapkan ikan untuk kembali ditebar di sumber daya air lain. Saat ini, budi daya masih dilakukan hingga ikan siap untuk berkembang biak dan ditebar.

"Kami sedang budi daya dan tangkarkan, kemudian ditebar di titik lainnya," kata Anto.

Ia juga menambahkan, untuk pengawasan habitat ikan, Pemerintah Kabupaten Kediri telah membentuk kelompok masyarakat pengawas (Pokmaswas) perairan umum yang bertugas untuk mengawasi dan mengingatkan masyarakat agar tidak merusak sumber daya air yang dimiliki.

"Kami bentuk dari masyarakat sekitar. Tugasnya nanti mengawasi kalau ada orang yang mencari ikan pakai racun atau nyetrum," kata Anto.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement