Rabu 31 Aug 2022 22:31 WIB

Gubernur Jatim Dukung Revitalisasi Makam Para Guru Pendiri NU

Revitalisasi ini sebagai bentuk penghormatan bagi para ulama pejuang.

Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman (kanan) dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kedua kanan) secara simbolis meletakkan batu pertama revitalisasi pembangunan makam sesepuh ulama sono di kompleks markas Gudang Pusat Peralatan dan Optik Elektronik (Gupusjat Optronik ) II Angkatan Darat, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (31/8/2022). Kunjungan tersebut untuk memantau revitalisasi makam para lelulur pendiri NU yang berada di dalam kompleks TNI tersebut untuk dimanfaatkan peziarah.
Foto: ANTARA/Umarul Faruq
Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman (kanan) dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kedua kanan) secara simbolis meletakkan batu pertama revitalisasi pembangunan makam sesepuh ulama sono di kompleks markas Gudang Pusat Peralatan dan Optik Elektronik (Gupusjat Optronik ) II Angkatan Darat, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (31/8/2022). Kunjungan tersebut untuk memantau revitalisasi makam para lelulur pendiri NU yang berada di dalam kompleks TNI tersebut untuk dimanfaatkan peziarah.

REPUBLIKA.CO.ID,SIDOARJO -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendukung revitalisasi makam para guru pendiri Nahdlatul Ulama (NU)KH Hasyim Asy'aridi Komplek Makam Sono di Sidoarjo, Jawa Timur. "Saya berharap dengan dilakukannya peletakan batu pertama kali ini juga menjadi landasan dari dasar spirit kebangsaan Indonesia," ujar Khofifah di Sidoarjo, Rabu (31/8/2022).

Komplek Makam Sono itu berada diGudang Pusat Senjata dan Optik Elektronik (Guspusjat Optronik) II Pusat Peralatan TNI AD (Puspalad) Sidoarjo, Jawa Timur. Ia menyampaikan dukungan dan apresiasi saat mendampingi Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman dalam peletakan batu pertama revitalisasi cagar budaya makam aulia tersebut.

Baca Juga

Dalam kesempatan itu, Kasad didampingi Gubernur Jatim, Pangdam V Brawijaya, Kapolda Jatim, Ketua PWNU Jatim dan Bupati Sidoarjo melakukan ziarah di makam para aulia Sono sekaligus meninjau maket revitalisasi makam.

Makam aulia di kawasan Desa Sono Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo itu merupakan situs makam leluhur sekaligus guru pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy'ari. Pada komplek pemakaman tersebut, terdapat makam para aulia, di antaranya KH Muhayyin, KH Abu Mansur, dan KH Zarkasi, KH Said yang juga orang tua dari KH Ali Mas'ud.

Menurut Khofifah, revitalisasi ini sebagai bentuk penghormatan bagi para ulama pejuang sekaligus para aulia. Ia mengatakan dengan adanya revitalisasi Makam Sono dapat menjadi daya tarik masyarakat untuk melakukan ziarah dengan nyaman, karena fasilitas yang ada telah dikembangkan. "Agar masyarakat juga mendapatkan pengetahuan baru jika pada 200 tahun lalu Sidoarjo merupakan puncak peradaban nasional karena ulama besar lahir dari dari tempat ini," kata Khofifah.

Ia berpesan pada generasi muda dengan kegigihan para ulama beserta dzurriyahnya dapat menjadi contoh tauladan."Bangsa yang besar adalah bangsa yang juga menghargai jasa para pahlawannya," kata Khofifah.

Kasad mengatakan, pihaknya mengapresiasi kolaborasi yang dilakukan antara Kodam V Brawijaya dengan Pemkab Sidoarjo dalam rangka revitalisasi makam mulia yang terletak di Desa Sono. "Saya memberikan apresiasi dan penghargaan atas kelancaran revitalisasi ini sesuai dengan harapan. Makam ini memiliki nilai historis yang penting bagi masyarakat Sidoarjo. Ponpes Sono yang terkenal dengan melahirkan sejumlah Kiai besar termasuk KH Hasyim Asy'ari," ujar Dudung.

Ia menambahkan dengan dipugarnyaKomplek Makam Sono di Kabupaten Sidoarjo, memberikan bukti jika 200 tahun lalu Sidoarjo merupakan pusat peradaban Islam. "Beberapa waktu lalu saya datang ke sini bertemu dengan Bupati. Kemudian diceritakan Bupati tentang sejarah bagaimana mereka berkumpul di sini mengatur siasat syuhada," jelasnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement