Jumat 02 Sep 2022 13:45 WIB

Padukuhan Karang Resmi Jadi Desa Wisata Rintisan Sleman

Jika ingin eksis, desa wisata harus menemukan keunikan tersendiri.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Suasana di Sunmor Katris yang merupakan salah satu agenda unggulan Padukuhan Karang, Sleman.
Foto: Dokumen
Suasana di Sunmor Katris yang merupakan salah satu agenda unggulan Padukuhan Karang, Sleman.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Padukuhan Karang, Kalurahan Trimulyo, Kapanewon Sleman ditetapkan sebagai Desa Wisata Rintisan oleh Pemkab Sleman, DIY. Penetapan ini diharapkan menjadi pelecut semangat pengelola dan Pemerintah Kalurahan Trimulyo.

SK Desa Wisata Rintisan diserahkan Bupati Sleman, Kustini Purnomo, kepada pengelola Sunmor Katris. Sumor Katris sendiri merupakan salah satu agenda unggulan yang jadi wadah promosi UMKM dan seni lokal yang menarik pengunjung.

Usai prosesi penyerahan SK Desa Wisata Rintisan, bupati Sleman dan tamu-tamu undangan berkesempatan pula meninjau lapak UMKM dan menjelajahi Taman Lumpang. Pada kesempatan itu, Sunmor Katris turut dimeriahkan dengan kompetisi senam.

Sunmor Katris dihadiri Badan Promosi Pariwisata Sleman (BPPS) dan pengelola Desa Wisata Kedung Aren. Lurah Trimulyo, Kholik Harmoko, menyampaikan dukungan mengingat besarnya antusiasme masyarakat Trimulyo dalam menggerakkan pariwisata.

"Selain menggerakkan wisata belanja sunmor tiap satu bulan sekali, kami juga berencana mengembangkan Kali Sempor sebagai wisata konservasi," Jumat (2/9/2022).

Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Ishadi Yazid menuturkan, pariwisata bisa menjadi panglima dalam pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi. Acara seperti Sunmor Katris bisa dikembangkan dengan dukungan luar biasa masyarakat.

Sebab, ia berpendapat, sebagus dan sebesar apapun potensi pariwisata yang ada, tanpa dukungan semangat dari warga yang kuat tidak akan menghasilkan apa-apa. Apalagi, bicara mengenai pariwisata, tidak cuma soal destinasi tapi ekosistem.

"Dengan terbentuknya ekosistem pariwisata yang bagus, maka sektor yang lain ikut berkembang," ujar Ishadi.

Ia menekankan, yang paling penting dari sebuah desa wisata adalah merupakan keunikan dan kekhasan. Karenanya, banyak sebenarnya desa-desa wisata yang sudah muncul, tapi jika ingin eksis harus terus menemukan keunggulan dan keunikan tersendiri.

Dalam sambutannya, Bupati Kustini Purnomo, mendorong masyarakat mampu bangkit dari keterpurukan pasca berlangsungnya pandemi dua tahun terakhir ini. Menurut Kustini, pariwisata di Sleman sangat tepat dijadikan sektor penggerak.

"Pariwisata bisa dijadikan lokomotif untuk meningkatkan kesejahteraan warga, asalkan dikelola dengan benar," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement