Senin 05 Sep 2022 15:11 WIB

Gandeng UGM, Sleman Gencarkan Skrining TBC ke Kapanewon

Ditargetkan penurunan kasus TBC hingga 50 persen dalam waktu lima tahun.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
TBC (ilustrasi)
Foto: Dok Republika
TBC (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemkab Sleman, DIY, menjalankan program skrining kesehatan aktif bersama ZeroTB Yogyakarta di Kapanewon Ngemplak. Ini merupakan kerja sama antara Pemkab Sleman bersama Universitas Gadjah Mada (UGM), khususnya dalam bidang kesehatan.

Direktur ZeroTB Yogyakarta, dr Rina Triasih, menyampaikan apresiasi Sleman yang mengemas inisiasi ZeroTb terpadu dengan skrining kesehatan lain dalam rangkaian Hari Kesehatan Nasional. Termasuk, dengan melibatkan pemangku kebijakan daerah.

Mulai dari tokoh masyarakat, organisasi profesi kesehatan, sampai perhimpunan rumah sakit di DIY untuk mendukung ZeroTB sebagai eliminasi TBS di Sleman. ZeroTB sendiri inisiatif penanggulangan TBC yang berlandaskan tiga elemen.

Penemuan kasus secara aktif, pengobatan yang efektif, dan pencegahan TBC kepada kontak serumah penderita. Inisiatif ini dimaksudkan untuk menurunkan kasus TBC di DIY dengan melaksanakan kegiatan komprehensif melibatkan multi sektor.

"Target yang ingin dicapai merupakan penurunan kasus TBC hingga 50 persen dalam waktu lima tahun. Program ini telah dimulai sejak 2022 di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Kulonprogo, hingga saat ini berlanjut di Sleman," kata Rina, Senin (5/9/2022).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Cahya Purnama menuturkan, sampai saat ini TBC masih merupakan salah satu prioritas masalah kesehatan yang masih belum dapat dituntaskan. Apalagi, Sleman memiliki penduduk terbesar DIY, 1.087.339 jiwa.

Data Dinkes Sleman periode 2017-2019 menunjukkan angka kesakitan TBC yang terus meningkat. Pada 2020-2021, temuan kasus menurun karena pengaruh pandemi Covid-19 yang menyebabkan kegiatan-kegiatan aktif untuk menemukan kasus TBC terkendala.

Realisasi penemuan kasus dan pengobatan TBC di Sleman pada 2021 baru mencapai 983 kasus, lebih rendah dari target Kementerian Kesehatan sebesar 2.546 kasus. Sedangkan, kasus TB kebal obat 2021 ada 22 kasus, naik dari tahun sebelumnya.

Untuk itu, perlu inovasi dan strategi baru untuk bisa menjangkau populasi resiko tinggi yang didukung segenap lintas sektor. Sehingga, program skrining aktif TBC yang diinisiasi lewat ZeroTB dapat dikenal luas dan dimanfaatkan masyarakat.

Peluncuran program skrining kesehatan aktif ini dilaksanakan sekaligus dalam rangkaian Hari Kesehatan Nasional. Yang mana, akan diperingati pada November 2022 mendatang dengan tema Sleman Sehat: Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat.

Cahya berharap, masyarakat Sleman dapat memanfaatkan skrining kesehatan gratis ini yang seluruh pembiayaan didukung sepenuhnya program ZeroTb. Skrining x-ray mobile sendiri akan menjangkau seluruh kapanewon-kapanewon di Kabupaten Sleman.

"Dengan Kapanewon Ngemplak sebagai inisiasi lokasi pertama. Mereka hanya perlu masuk ke mobil skrining x-ray lalu difoto, dan hasilnya akan menentukan apakah perlu ditindaklanjuti dengan tes cepat molekuler," ujar Cahya.

ZeroTB di Sleman dikemas secara komprehensif Dinkes Sleman bersama lintas sektor untuk menyediakan skrining TBC. Diprioritaskan kepada populasi dengan resiko tinggi seperti permukiman padat, daerah sanitasi buruk, masyarakat dengan komorbid.

Kegiatan dikemas dalam satu rangkaian skrining kesehatan lain seperti posbindu penyakit tidak menular, skrining gangguan mental emosional, konseling dan tes HIV, serta senam germas dengan mekanisme penjadwalan demi menghindari kerumunan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement