Rabu 07 Sep 2022 09:25 WIB

Konstruksi Penghambat Saluran di Pisang Candi Mulai Dibongkar

Pembersihan saluran dari sampah dan sedimen akan terus dilakukan.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mengadakan kegiatan pengerukan sedimen di saluran sekitar Jalan Raya Langsep, Selasa (6/9/2022). Pada kesempatan tersebut, juga dilaksanakan pembongkaran konstruksi liar di lokasi. 
Foto: Diskominfo Kota Malang
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mengadakan kegiatan pengerukan sedimen di saluran sekitar Jalan Raya Langsep, Selasa (6/9/2022). Pada kesempatan tersebut, juga dilaksanakan pembongkaran konstruksi liar di lokasi. 

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mengadakan kegiatan pengerukan sedimen di saluran sekitar Jalan Raya Langsep. Pada kesempatan tersebut, juga dilaksanakan pembongkaran konstruksi liar di lokasi.

Wali Kota Malang, Sutiaji menilai, konstruksi dinding dan lantai yang dibangun di atas saluran di samping SDN Pisangcandi 1 menghambat aliran air. Hal ini ditengarai menjadi salah satu penyebab terjadinya genangan di sekitar lokasi saat musim hujan datang.

Menurut Sutiaji, upaya pembersihan saluran dari sampah dan sedimen akan terus dilakukan. Hal ini penting mengingat sebagian besar saluran masih memerlukan penanganan.

Sutiaji bersyukur beberapa titik yang sudah dikeruk sebelumnya tidak menimbulkan genangan air saat musim hujan. "Insya Allah bisa 20 hingga 30 persen," kata pria berkacamata tersebut.

Ia optimistis begitu pengerukan di Pisang Candi tuntas akan mengurangi genangan yang sering dikeluhkan warga. Terlebih Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) juga telah membuat sudetan di Jalan Dieng dan Jalan Kelapa Sawit.

Di samping itu, rencana besar drainase yang saat ini dalam proses finalisasi akan menjadi basis penataan yang lebih terukur. Dengan demikian, dia yakin Kota Malang akan bebas banjir pada 2028 mendatang.

Sementara itu, Plt Kepala DPUPRPKP Kota Makang, Diah Ayu Kusumadewi menambahkan, Pisang Candi merupakan area ke-15 yang sudah tertangani. Dia memperkirakan pengerjaan di tempat tersebut akan memakan waktu sekitar empat sampai tujuh hari.

Adapun untuk rencana besar drainase ditargetkan selesai pada November mendatang. Selanjutnya, amunisi penanganan saluran juga akan diperkuat dengan tambahan dua unit eksavator mini.

Anggaran alat tersebut telah diusulkan dalam P-APBD 2022. Ia menargetkan sarana ini menjangkau lokasi-lokasi sempit di kampung-kampung dan sudut perkotaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement