Kamis 15 Sep 2022 14:42 WIB

Bentuk Tim Persiapan, Tol Yogyakarta-YIA Bakal Disosialisasikan

Total panjang tol Yogyakarta-YIA yang akan dibangun mencapai 38 kilometer.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Bandara Yogyakarta International Airport (YIA).
Foto: Yusuf Assidiq.
Bandara Yogyakarta International Airport (YIA).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah (Pemda) DIY melalui Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (DPTR) DIY akan membentuk tim persiapan terkait pembangunan Tol Yogyakarta-YIA (Yogyakarta International Airport). Setelah tim ini dibentuk, maka sosialisasi ke masyarakat terdampak pembangunan tol siap dilakukan.

Kepala DPTR DIY, Krido Suprayitno mengatakan, proyek pembangunan Tol Yogyakarta-YIA melewati tiga kabupaten di DIY yakni Sleman, Bantul dan Kulonprogo. Setidaknya, ada 11 kecamatan dan 40 kelurahan yang terdampak pembangunan tol ini.

Pihaknya akan bertemu dengan masing-masing pemerintah kabupaten untuk membahas terkait sosialisasi tersebut. "Ketika tim persiapan sudah dibentuk, tim gubernur, kita akan sowan ke bapak ibu bupati masing-masing kabupaten untuk kulonuwun sebelum kami mengadakan sosialisasi dan konsultasi publik," kata Krido.  

Total panjang tol Yogyakarta-YIA yang akan dibangun mencapai 38 kilometer. "Trase tidak berubah, sesuai dengan ancer-ancer yang diajukan oleh Dirjen Bina Marga kepada Bapak Gubernur (Sri Sultan Hamengku Buwono X)," lanjutnya.

Pihaknya juga mempelajari potensi kerawanan sosial dalam menjalankan proyek strategis nasional tersebut. Hal ini mengingat daerah yang terdampak pembangunan tol ada di tiga kabupaten yang berbeda.

"Betapa struktur sosialnya berbeda-beda, ini yang harus kita petakan selama dua pekan (ke depan), sembari kami menaikkan proses tim persiapan kepada Bapak Gubernur," ujar dia.

Krido juga menuturkan, lokasi pembangunan tol ini juga harus menghindari tiga hal. Mulai dari menghindari sumber mata air, menghindari kawasan cagar budaya, dan pembangunannya tidak boleh menyimpang dari aspek tata ruang.

"Tiga hal inilah yang kami jadikan barometer untuk keberlanjutan kegiatan-kegiatan, baik itu sosialisasi maupun konsultasi publik. Nah sosialisasi publik ini tentunya akan kami paralelkan di tiga kabupaten, sehingga penyebaran informasi itu sama-sama smooth, artinya sama-sama dapat informasi," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement