Senin 19 Sep 2022 23:31 WIB

Mahasiswa UGM Kembangkan Alat Sortir Telur Otomatis

Peternakan burung puyuh jadi subsektor peternakan yang memiliki potensi tinggi.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Mahasiswa UGM Kembangkan Alat Sortir Telur Otomatis (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Mahasiswa UGM Kembangkan Alat Sortir Telur Otomatis (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Lima mahasiswa dari satu tim Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Karsa Cipta (PKM-KC) Universitas Gadjah Mada (UGM) menggagas pembuatan alat pemanen, pemilah dan penata telur otomatis. Alat diberi nama Sortegg-Quail.

Tim beranggotakan lima mahasiswa. Terdiri dari Hero Prakosa Wibowo Priyanto, Kristian Bima Aryayudha dan Fatakhillah Khaqo dari FMIPA, Putri Safitri Dian Kusuma dari Fakultas Peternakan dan Bayu Wiratama dari Fakultas Teknik.

Baca Juga

Alat ini dibuat untuk mendorong pengembangan peternakan burung puyuh, mengurangi resiko kerusakan produk peternakan yang kerap terjadi akibat kesalahan manusia. Sortegg-Quail dikembangkan tim PKM KC dengan bimbingan dari Tri Wahyu Supardi.

Hero mengatakan, sekitar 13-20 persen dari jumlah produksi telur total alami retak, pecah dan rusak sebelum sampai tujuan. Karenanya, Sortegg-Quail jadi strategi memudahkan peternak puyuh dalam memanen, memilah dan menata telur.

"Berbasis digitalisasi yang mampu meningkatkan daya saing telur puyuh dengan kualitas telur terjamin sebelum beredar di masyarakat," kata Hero, Senin (19/9/2022).

Ia menerangkan, peternakan burung puyuh jadi subsektor peternakan yang memiliki potensi tinggi, tapi jarang diperhatikan. Peternakan ini tidak memerlukan tempat atau lahan luas, konsumsi relatif sedikit dan sekitar 20 gram per ekor per hari.

Putri menilai, sektor ini belum banyak tersentuh perkembangan teknologi karena kebanyakan peternak burung puyuh masih menggunakan cara tradisional. Padahal, cara ini beresiko human error yang dapat berdampak pada produksi peternakan.

"Sangat disayangkan subsektor ini masih belum tersentuh pengaruh pengembangan teknologi di era society 5.0 ini," ujar Putri.

Sortegg-Quail mengusung IoT berupa image processing yang terintegrasi modul RTC sebagai penyimpan informasi pencitraan telur. Informasi selanjutnya ditampilkan lewat LCD berupa data jumlah, telur baik, telur buruk dan massa telur egg tray.

Komponennya kamera sebagai sensor utama penangkap citra, lampu ultraviolet untuk pencahayaan deteksi kerusakan telur, motor DC penggerak sabuk konveyor, sensor infrared pendeteksi keberadaan telur dan motor stepper untuk penggerak mesin.

Tri mengaku optimistis, Sortegg-Quail akan bermanfaat bagi peternak puyuh dalam menyortir telur puyuh efektif dan efisien. Mengusung automation tools system, pemanen, pemilah dan penata dengan fitur IoT ini mempermudah pekerjaan peternak.

"Harapannya, alat ini akan terus berkembang dan dapat dimanfaatkan pada sektor peternakan lain seperti peternakan ayam, itik, dan peternakan unggas lainnya," kata Tri. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement