Jumat 23 Sep 2022 17:45 WIB

Tekan Inflasi, Pemkot Malang Bakal Lakukan 63 Kali Operasi Pasar 

Operasi pasar tersebut bertujuan untuk mengendalikan harga sejumlah komoditas.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
Antrean warga membeli sembako murah pada operasi pasar oleh Perum Bulog. ilustrasi (Republika/Edi Yusuf)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Antrean warga membeli sembako murah pada operasi pasar oleh Perum Bulog. ilustrasi (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Malang akan menggelar 63 kali operasi pasar hingga akhir 2022. Langkah ini bertujuan untuk mengendalikan inflasi di Kota Malang.

Ketua Dewan Pengawas Perumda Tunas yang juga tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang, Elfiatur Roikhah mengatakan, sejauh ini pihaknya sudah melaksanakan tiga kali operasi pasar. Ketiganya dilakukan di Kecamatan Sukun, GOR Ken Arok dan Kelurahan Polehan, Kecamatan Blimbing.

Selanjutnya, Pemkot Malang masih harus melaksanakan 60 kali operasi pasar hingga Desember 2022. "Kita akan gilir ke semua wilayah kecamatan," kata perempuan disapa Elfi itu di Kota Malang, Jumat (23/9/2022).

Menurut Elfi, operasi pasar pada dasarnya merupakan langkah Pemkot Malang bersama TPID sebagai tindak lanjut dari amanat Presiden saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2022 terkait sinergi untuk stabilitas harga dan ketahanan pangan nasional. 

Operasi pasar tersebut bertujuan untuk mengendalikan harga sejumlah komoditas. Beberapa komoditas yang dipasarkan antara lain beras medium, beras premium, tepung terigu, gula pasir, bawang merah, telur ayam negeri, minyak goreng, daging sapi, dan daging ayam. 

Operasi pasar di Kelurahan Polehan, Pemkot Malang menyediakan sekitar 500 kilogram  untuk komoditas daging ayam, daging sapi dan telur. Jumlah ini dipastikan hampir sama juga besaran untuk komoditi lain. Khusus beras, Pemkot Malang menyediakan lebih banyak lagi jumlahnya.

Operasi pasar kali ini juga didukung oleh Pertamina yang menyediakan pasokan LPG tiga kilogram dan LPG nonsubsidi Bright Gas. Selain itu, juga difasilitasi penukaran tabung gas LPG tiga kilogram untuk menjadi Bright. Khusus untuk para ASN diimbau untuk menggunakan gas LPG 12 kilogram. 

Sementara itu, warga Kelurahan Polehan, Sumiyati mengaku sangat antusias karena bisa berbelanja pada operasi pasar kali ini. Dia juga mengucapkan terima kasih karena sudah mengadakan operasi pasar di Kelurahan Polehan. Sebab, dia bisa beli beberapa kebutuhan pokok yang harganya lebih murah.

"Harapannya sih bisa dilakukan lebih sering karena sangat manfaat terutama saat ini," kata dia menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement