Senin 26 Sep 2022 13:58 WIB

Kondisi Korban Ledakan di Sukoharjo, 70 Persen Tubuh Alami Luka Bakar

Hingga saat ini yang bersangkutan tidak bisa dimintai keterangan.

Rep: c02/ Red: Fernan Rahadi
Polisi berjaga di lokasi terjadinya ledakan di Asrama Grogol Indah Baru,Telukan, Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Ahad (25/9/2022). Menurut Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Iqbal Aqudusy, dari laporan awal ledakan berasal dari sebuah paket dalam wadah kardus coklat yang mengakibatkan seorang polisi bernama Bripka Dirgantara Pradipta terluka.
Foto: ANTARA/Maulana Surya
Polisi berjaga di lokasi terjadinya ledakan di Asrama Grogol Indah Baru,Telukan, Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Ahad (25/9/2022). Menurut Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Iqbal Aqudusy, dari laporan awal ledakan berasal dari sebuah paket dalam wadah kardus coklat yang mengakibatkan seorang polisi bernama Bripka Dirgantara Pradipta terluka.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Akibat ledakan di daerah asrama polisi Grogol Indah Solo Baru, Grogol, Sukoharjo, Ahad (26/9/2022) petang, salah satu anggota Polresta Solo Bripka Dirgantara Pradipta (35) mengalami luka bakar sebesar 70 persen di tubuh bagian bawah.

PLt Kapolresta Solo, Kombes Pol Alfian Nurrizal mengatakan selain luka bakar di bagian tubuh bawahnya, kaki kiri korban juga diduga mengalami patah tulang.

"Kita sampaikan anggota kami mengalami luka bakar. Sekarang sedang ditangani secara intensif di RS Moewardi, Jebres. Saat ini korban masih di ruang intensif ICU dan observasi dari dokter itu kemungkinan patah tulang," kata Alfian, Senin (26/9/2022).

Selain itu, Alfian mengungkapkan korban telah diberi anestesi untuk meringankan rasa sakitnya selama perawatan berlangsung.  "Selain itu, untuk mengurangi rasa sakitnya oleh pihak kedokteran dianestesi untuk mengurangi rasa sakitnya observasi dari rumah sakit atau dari dokter Moewardi," terangnya.

Karena korban mengalami luka bakar dan tidak sadarkan diri, hingga saat ini yang bersangkutan tidak bisa dimintai keterangan. Oleh karena itu pihaknya akan menunggu korban siuman terlebih dahulu. "Kita tidak bisa mengetahui secara utuh (kejadiannya bagaimana) karena sedang mengalami luka bakar sehingga kita tidak bisa mendapatkan keterangan," jelasnya.

Alfian mengatakan, kemungkinan korban membawa bahan petasan tersebut ketika gedung Polresta Solo sedang dibangun. Sehingga korban mengamankan barang bukti terlebih dulu di rumahnya.  "Nah itu lebih jelasnya nanti kita akan minta keterangan dari korban yang sudah sehat wal Afiat. Saya mohon doanya," katanya.

Terkait penerima paket berisi bubuk hitam dengan inisial ANH asal Klaten, Alfian mengatakan hal itu akan ditangani langsung oleh Polda Jawa Tengah. Sedangkan status ANH apakah akan ditahan atau tidak ia belum bisa memberi kepastian.

"Nanti kita tanyakan ke Kabid Humas (terkait status ANH). Hal itu tentunya sudah ditangani oleh pihak Jawa tengah, sudah dilakukan penyelidikan juga. (Soal penahanan) saya tidak tahu karena semua ditangani oleh pihak Polda," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement