Selasa 27 Sep 2022 17:04 WIB

Polda Jateng Ajak Masyarakat Bahas Strategi Penanganan Dampak Kenaikan Harga BBM

Komunitas ojol berharap ada kebijakan kenaikan tarif menunjang operasional mereka.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi
Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).   (ilustrasi)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Polda Jawa Tengah mengundang berbagai elemen serta kelompok masyarakat terdampak dalam Focus Group Discussion (FGD) bertema ‘Dinamika dan Strategi Dalam Menghadapi Dampak Pengalihan Subsidi BBM’. Mereka diajak membahas strategi dampak kenaikan harga BBM.

Dalam forum ini, Polda Jawa Tengah mengajak semua komponen masyarakat untuk bersama- sama bertukar pikiran, memberikan masukan maupun saran agar situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Jawa Tengah tetap kondusif.

Diskusi yang menghadirkan sejumlah pembicara dari beberapa kementerian terkait ini digelar untuk memberikan ruang dialog sekaligus penyampaian aspirasi seputar dampak pengalihan subsidi BBM kepada masyarakat.

"Makanya, hari ini kita undang dari komunitas ojol, mahasiswa, organda hingga paguyuban nelayan turut mengikuti diskusi panel tersebut untuk menyuarakan sejumlah usulan terkait dampak pengalihan subsidi BBM di masyarakat," ungkap Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi di Patra Semarang Hotel & Convention, Selasa (27/9/2022).

 

Komunitas ojol misalnya, jelas Kapolda, berharap ada kebijakan kenaikan tarif yang menunjang operasional mereka. Sedangkan komunitas nelayan meminta agar BBM subsidi yang dikhususkan bagi nelayan harus dipastikan tidak bocor dan dimanfaatkan oleh mereka yang tidak berhak.

Kapolda menyampaikan sengaja membangun ruang diskusi dengan berbagai pihak terkait dalam  pengalihan subsidi BBM. “Sengaja kami dibuat diskusi panel untuk menampung berbagai aspirasi dari masyarakat sekaligus kita ingin memberikan pemahaman dan membangun kesepahaman kepada elemen masyarakat yang hadir," katanya menambahkan.

Polda Jawa Tengah, kata Ahmad Luthfi, mengatakan, sengaja mengajak sejumlah pembicara dari kementerian terkait untuk menjawab langsung keluhan dan masukan dari komunitas-komunitas masyarakat yang hadir.

Ia berharap semua pihak berpikir kritis terhadap semua permasalahan yang terjadi untuk bersama- sama mencari dan membangun solusinya secara bersama- sama. "Sehingga kamtibmas di Jawa Tengah seterusnya tetap kondusif," kata Kapolda.

Dalam kesempatan ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan, masyarakat perlu mengetahui semua permasalahan yang terjadi di balik kebijakan Pemerintah menaikkan harga BBM.

Menurut Ganjar, pemerintah telah menjelaskan dampak kenaikan harga minyak dunia mengakibatkan subsidi menjadi terbatas. Di sisi lain, ada kompensasi yang diberikan kepada masyarakat yang terdampak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement