Rabu 05 Oct 2022 23:54 WIB

BPS: Kenaikan Bahan Bakar Sumbang Inflasi di Kediri

TPID sudah menyiapkan upaya-upaya dalam mengendalikan harga-harga di pasaran.

BPS: Kenaikan Bahan Bakar Sumbang Inflasi di Kediri (ilustrasi).
BPS: Kenaikan Bahan Bakar Sumbang Inflasi di Kediri (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,KEDIRI -- Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri, Jawa Timur, mengungkapkan kenaikan bahan bakar turut menyumbang laju inflasi di Kediri, pada September 2022 sebesar 1,36 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri Lilik Wibawati menjelaskan dalam evaluasi inflasi, terdapat 10 komoditas yang dijadikan sebagai penimbang laju inflasi.

Baca Juga

"Terdapat 10 komoditas utama penyumbang inflasi. Bensin menyumbang inflasi sebesar 1,255 persen," kata Lilik Wibawati di Kediri, Rabu (5/10/2022).

Ia menambahkan, selain bensin, komoditas lain yang menyumbang laju inflasi di bulan September 2022 yakni upah asisten rumah tangga sebesar 0,104 persen, beras sebesar 0,085 persen, cabai rawit sebesar 0,031 persen, angkutan antarkota sebesar 0,031 persen, solar sebesar 0,030 persen, kontrak rumah sebesar 0,022 persen, bahan bakar rumah tangga sebesar 0,012 persen, tarif kereta api sebesar 0,011 persen, dan tahu mentah juga menyumbang inflasi sebesar 0,008 persen.

 

Di samping itu, terdapat pula 10 komoditas yang menghambat inflasi, antara lain emas perhiasan menyumbang deflasi sebesar 0,072 persen, cabai merah sebesar 0,048 persen, daging ayam ras sebesar 0,047 persen, tomat sebesar 0,023 persen, bawang merah sebesar 0,047 persen, kubis sebesar 0,012 persen, terong sebesar 0,012 persen, telur ayam ras sebesar 0,008 persen, bawang putih sebesar 0,006 persen, serta jagung manis juga menyumbang deflasi sebesar 0,004 persen.

Pihaknya mengungkapkan TPID Kota Kediri sudah menyiapkan sejumlah langkah dalam pengendalian inflasi ini, yang salah satunya karena imbas kenaikan harga BBM.

"TPID sudah menyiapkan upaya-upaya dalam mengendalikan harga-harga di pasaran, di antaranya melalui kegiatan operasi pasar seperti yang telah dilakukan seminggu yang lalu. Pemkot Kediri telah menggelontorkan beras sebanyak 12 ton. Selain beras, juga telah pernah menyediakan 1,2 ton telur. Itu merupakan bentuk intervensi Pemkot Kediri kepada komoditas tertentu," kata Lilik.

Ia juga menambahkan, selain operasi pasar, TPID Kota Kediri juga semakin menguatkan sinergitas dalam upaya pengendalian inflasi.

Dirinya mengimbau terdapat beberapa hal yang patut diwaspadai pada bulan Oktober 2022, yakni terkait kenaikan harga komoditas yang belum tercacat pada pengamatan bulan September 2022 antara lain kelompok transportasi, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dan kelompok perawatan pribadi, jasa lainnya.

"Dampak perubahan musim kemarau menuju musim penghujan juga patut diwaspadai berkaitan dengan persediaan bahan makanan," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement