Kamis 06 Oct 2022 04:57 WIB

Studi: Lima Penyebab Kematian Dini

Usia harapan hidup rata-rata di Amerika Serikat adalah 78,6 tahun.

Rep: Santi Sopia/ Red: Fernan Rahadi
Penumpukan kolesterol di dalam pembuluh meningkatkan risiko kematian dini (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Penumpukan kolesterol di dalam pembuluh meningkatkan risiko kematian dini (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sejumlah penyakit kerap menjadi penyebab kematian dini di dunia. Di Indonesia, beberapa penyakit tidak menular (PTM) juga menjadi faktornya. Padahal, penyebab-penyebab tersebut sebenarnya dapat dicegaj, menurut ahli. Faktor seperti gaya hidup, tekanan darah tinggi, obesitas juga mempengaruhi harapan hidup seseorang.

Usia harapan hidup rata-rata di Amerika Serikat adalah 78,6 tahun. Akan tetapi setiap tahunnya, hampir 900 ribu orang Amerika meninggal sebelum usia tersebut.

Sebanyak 20 persen hingga 40 persen kematian dari setiap penyebab dapat dicegah, menurut sebuah penelitian dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Pilihan gaya hidup sehat seperti diet seimbang, berolahraga 150 menit sepekan dan pemeriksaan rutin, dapat membantu menurunkan risiko kematian dini.

Dokter Bayo Curry-Winchell, Direktur Medis Perawatan Mendesak Carbon Health dan Saint Mary Hospital berbagi lima penyebab utama kematian dini dan cara-cara untuk menghindarijya. Berikut lima penyebab tersebut, seperti dikutip dari laman Eat This, Kamis (6/10/2022).

 

1. Merokok

Dr Curry-Winchell mengingatkan bahwa tembakau secara signifikan meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan penyakit jantung, kanker, dan infeksi. Hal ini merusak jantung dan pembuluh darah sehingga akhirnya mengurangi aliran darah ke organ. Menurut CDC, harapan hidup bagi perokok setidaknya 10 tahun lebih pendek daripada non-perokok. Berhenti merokok sebelum usia 40 tahun dapat mengurangi risiko kematian akibat penyakit yang berhubungan dengan merokok sekitar 90 persen.

2. Hipertensi

Dr Curry-Winchell menyatakan penyakit yang sering disebut sebagai pembunuh diam-diam. menyebabkan kerusakan pembuluh darah dengan mengurangi oksigen dan aliran darah ke jantung. Menurut WHO, hipertensi adalah penyebab utama kematian dini di seluruh dunia. 

Memeriksa tekanan darah ke penyedia layanan kesehatan dapat mengurangi risiko kematian dini secara keseluruhan.

3. Berat Badan

Menurut Dr Curry-Winchell penambahan berat badan dalam kombinasi dengan kondisi kronis lainnya dapat meningkatkan risiko mengalami kematian dini. Hal ini terutama disebabkan oleh kelebihan lemak di sekitar organ dan penumpukan kolesterol (di dalam pembuluh) juga disebut sebagai plak. Hal itu bisa meningkatkan risiko kejadian jantung atau neurologis seperti serangan jantung atau strok.

4. Terkait Kehamilan

Dijelaskan De Curry, menurut CDC, sebagian besar kematian terkait kehamilan dapat dicegah dan sekitar 50 ribu orang setiap tahun mengalami persalinan atau melahirkan dengan hasil yang tidak terduga. Wanita kulit hitam tiga kali lebih mungkin meninggal karena penyebab terkait kehamilan daripada wanita kulit putih. Ada banyak faktor yang berperan termasuk akses terbatas ke perawatan berkualitas tinggi, bias medis implisit, serta hambatan lingkungan dan keuangan.

5. Kanker

The American Cancer Society menyatakan kanker terus menjadi penyebab kematian paling umum kedua di AS, setelah penyakit jantung. Sebanyak 1,9 juta kasus kanker baru dan 609.360 kematian akibat kanker diperkirakan akan terjadi di AS pada tahun 2022, atau sekitar 1.670 kematian sehari.

 

Dr Curry-Winchell menganjurkan untuk mengetahui faktor risiko (pribadi dan keluarga). Melakukan skrining untuk deteksi dini, pilihan gaya hidup dengan menghindari merokok, alkohol dan makanan olahan serta dan tetap aktif secara fisik. “Semua iu dapat menurunkan risiko kematian dini akibat kanker," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement