Kamis 06 Oct 2022 16:51 WIB

Bank Jatim Kembali Salurkan Santunan Korban Tragedi Kanjuruhan

Total santunan yang disalurkan mencapai Rp 525 juta.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Bank Jatim
Foto: Dadang Kurnia
Bank Jatim

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) kembali menyalurkan santunan duka kepada keluarga korban dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang. Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman menjelaskan, santunan diserahkan kepada 105 korban yang berdomisili di wilayah Malang Raya.

Adapun total santunan yang disalurkan mencapai Rp 525 juta. Busrul menjelaskan, keluarga korban penerima santunan tersebut tersebar di Kabupaten Malang sebanyak 70 ahli waris, dengan jumlah santunan Rp 350 juta.

Kemudian di Kota Malang terdapat 34 ahli waris dengan jumlah santunan Rp 170 juta, dan Kota Batu ada satu ahli waris yang menerima Rp 5 juta. “Masing-masing keluarga korban ahli waris menerima santunan uang duka sebesar Rp 5 juta. Kemudian korban luka kami berikan bantuan biaya perawatan sebesar Rp 2,5 juta per orang," kata Busrul, Kamis (6/10/2022).

Pemberian santunan diharapkannya bisa membantu meringankan beban keluarga korban. Busrul mengatakan, bantuan yang disalurkan sekaligus sebagai komitmen perusahaan yang peduli atas  kejadian memilukan yang menewaskan ratusan orang tersebut.

"Dengan santunan ini keluarga korban diharapkan bisa tabah sekaligus mendapat dorongan semangat untuk melanjutkan aktivitas kembali," ujarnya.

Bupati Malang HM Sanusi menyampaikan terima kasih kepada Bank Jatim yang menyerahkan santunan kepada warganya yang menjadi korban kerusuhan dalam tragedi Kanjuruhan. Ia pun berharap kejadian serupa tidak terulang lagi di masa yang akan datang. "Terima kasih kepada Bank Jatim yang sudah memberikan santunan, semoga bermanfaat," kata Sanusi.

Salah satu penerima santunan, Puji Yusuf (47), turut menyampaikan ucapan terima kasih atas santunan yang diterimanya. Meski demikian, warga Gondanglegi itu pun mengaku masih berat kehilangan putra semata wayangnya, Arnold (18) dalam Tragedi Kanjuruhan. "Doakan kami tabah menerima musibah ini," ujarnya.

Penerima santunan lainnya, Andri (42) menyatakan, santunan yang diterimanya akan digunakan modal usaha istrinya yang ingin membuka warung. Andri menjelaskan, anaknya yang menjadi korban kerusuhan tersebut adalah Noval (14).

Semasa hidup, kata Andri, Noval pernah menyampaikan, jika sudah kerja nanti, akan akan membantu modal agar ibunya bisa membuka warung. "Dan keinginan itu akan saya wujudkan. Bantuan dari Bank Jatim akan saya berikan ke istri untuk mewujudkan harapan anak saya," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement