Rabu 19 Oct 2022 22:50 WIB

Pemkab Kulon Progo Kembangkan Perwilayahan Industri Guna Tumbuhkan IKM

Salah satu persoalan UKM selama ini adalah permodalan.

Pemkab Kulon Progo Kembangkan Perwilayahan Industri Guna Tumbuhkan IKM (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Pemkab Kulon Progo Kembangkan Perwilayahan Industri Guna Tumbuhkan IKM (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,KULON PROGO -- Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengembangkan perwilayahan industri yang tersebar di 12 kecamatan/kapanewon dalam rangka meningkatkan pertumbuhan industri kecil dan menengah (IKM) sehingga ekonomi masyarakat menjadi lebih tangguh.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kulon Progo, Sudarna mengatakan saat pandemi COVID-19, sektor yang bertahan di Kulon Progo, yakni pertanian dan industri kecil menengah (IKM), sehingga pemkab mengembangkan perwilayahan industri.

Baca Juga

"Pembangunan perwilayahan industri di Kabupaten Kulon Progo yang meliputi kawasan industri dan sentra yang terkait dengan pembangunan infrastruktur dan keterpaduan dengan pembangunan kepariwisataan," kata Sudarna, Rabu (19/10/2022).

Ia mengatakan sasaran pembangunan perwilayahan industri, yakni meningkatnya pertumbuhan industri kecil dan menengah di kapanewon-kapanewon dengan jumlah IKM terkecil dan jumlah penduduk miskin terbanyak, yaitu Kapanewon Kokap, Girimulyo, dan Galur.

 

Selanjutnya, meningkatnya kontribusi investasi sektor industri pengolahan di kapanewon-kapanewon dengan jumlah usaha terkecil dan jumlah penduduk miskin terbanyak, yaitu Kapanewon Kokap, Girimulyo, dan Galur.

"Hal yang paling penting adalah meningkatnya status kawasan peruntukan industri menjadi kawasan industri, yang meliputi Kawasan Peruntukan Industri Nanggulan dan Kawasan Peruntukan Industri Temon terevitalisasinya dan meningkatnya daya saing Sentra IKM di masing-masing kecamatan," kata Sudarna.

Sudarna mengatakan sasaran lain pembangunan perwilayahan industri, yakni terbangunnya jasa-jasa industri yang mendukung dan terkait fungsi bandar udara internasional di Kulon Progo.

Selanjutnya, terbangunnya industri yang terkait dan sepanjang koridor Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS), terbangunnya industri yang terkait dan sepanjang koridor akses jalan dari bandar udara internasional di Kulon Progo menuju kawasan Candi Borobudur.

Kemudian, terbangunnya industri yang mendukung dan terkait dengan industri pariwisata yang ditetapkan dalam Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kulon Progo dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional.

"Pembangunan perwilayahan industri dilakukan dalam rangka menunjang pengembangan industri-industri unggulan Kabupaten Kulon Progo," kata Sudarna.

Sementara itu, Anggota DPRD Kulon Progo Septi Nur Anggraini meminta Disdagin bekerja sama dengan provinsi untuk menyiapkan SDM industri yaitu melalui pengembangan pendidikan vokasi yang link and match dengan industri yang ada.

Kemudian, OPD terkait agar memfasilitasi dana pusat DAK untuk revitalisasi teknologi bagi IKM, sehingga daya saing bisa meningkat.

"Untuk meningkatkan kreatifitas dan inovasi produk IKM, baik dari kualitas maupun kuantitas, perlu adanya pendampingan dan fasilitasi dari OPD yang membidangi dan adanya sinergiantar-OPD terkait," kata Septi Nur Anggraini.

Salah satu persoalan UKM selama ini, lanjutnya, adalah permodalan. OPD terkait untuk memfasilitasi dengan lembaga perbankan, dalam memberikan bantuan permodalan dengan suku bunga yang rendah.

"Pemerintah daerah diharapkan menjalin kerjasama antar daerah dalam rangka pemasaran, promosi, yang selama ini menjadi kesulitan pelaku - pelaku usaha," kata Septi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement