Rabu 26 Oct 2022 09:02 WIB

Warga Diminta Waspadai Informasi Salah Soal Gagal Ginjal Akut

Di DIY, dilaporkan ada 13 kasus gangguan ginjal pada anak.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Dokter merawat pasien anak penderita gagal ginjal akut.
Foto: ANTARA FOTO/Ampelsaa
Dokter merawat pasien anak penderita gagal ginjal akut.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Munculnya kasus gangguan ginjal akut pada anak di DIY yang diduga akibat dari konsumsi obat cair (sirup) jadi perhatian berbagai elemen. Polda DIY turut menggelar rapat koordinasi penanganan yang melibatkan instansi terkait.

Rakor dilaksanakan di Gedung Promoter Polda DIY. Dihadiri perwakilan-perwakilan RS Sardjito, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FKKMK UGM, Dinkes DIY dan Sleman, BBPOM DIY, Ikatan Apoteker Indonesia, dan Ikatan Dokter Anak Indonesia.

Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yuliyanto mengatakan, Polda DIY menekankan, mereka berkomitmen membantu menyosialisasikan informasi resmi dari Kemenkes dan BBPOM. Ini dalam rangka menghindari informasi-informasi salah yang beredar.

"Menghindari informasi hoax yang beredar di masyarakat, kita akan meneruskan informasi resmi dari Kemenkes dan BBPOM," kata Yuliyanto.

Selain itu, melalui fungsi sumber daya kepolisian yang dimiliki, Polda DIY akan memaksimalkan peran untuk membantu penanganan kasus penyakit yang menimpa anak-anak ini. Salah satunya laboratorium yang dapat menguji sampel toxicology.

Kemudian, lanjut Yuliyanto, ada Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) dan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus). Jadi, mereka dapat membantu proses rujukan bila diperlukan pihak kesehatan yang menangani kasus penyakit.

 

Yuliyanto mengajak masyarakat tidak panik menanggapi informasi-informasi yang beredar. Ia menekankan, Polda DIY akan terus melakukan komunikasi ke pihak-pihak terkait agar penanganan kasus gagal ginjal akut pada anak teratasi dengan baik.

"Kita akan terus berkoordinasi dengan Dinkes DIY, BBPOM DIY, atau yang lainnya untuk menanggulangi masalah ini," ujar Yuliyanto.

Di DIY sendiri, pekan lalu dilaporkan setidaknya 13 kasus penyakit terkait itu. Namun, tiga kasus dinyatakan bukan penyakit gagal ginjal akut, 10 kasus positif gagal ginjal akut. Dari 10 itu, tiga kasus berasal dari Kabupaten Sleman.

Dua penderita dinyatakan sembuh, serta satu penderita meninggal dunia. Kasus penyakit gagal ginjal akut pada anak ini ditandai dengan gejala-gejala seperti kurangnya produksi urine, bahkan sampai tidak bisa buang air kecil sama sekali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement