Selasa 01 Nov 2022 17:44 WIB

Waspadai Bahaya Narkoba, Pelajar Diminta Isi Waktu Luang Secara Positif

Penyalahgunaan narkoba bisa menjerat siapa saja.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Wali Kota Malang, Sutiaji, mengajak para pelajar di Kota Malang mewaspadai peredaran narkoba. Hal ini diungkapkan Sutiaji ketika membuka acara Sosialisasi Bahaya Narkoba di Lingkungan Pendidikan, di Hotel Pelangi, Kota Malang, Selasa (1/11/2022). 
Foto: Humas Pemkot Malang
Wali Kota Malang, Sutiaji, mengajak para pelajar di Kota Malang mewaspadai peredaran narkoba. Hal ini diungkapkan Sutiaji ketika membuka acara Sosialisasi Bahaya Narkoba di Lingkungan Pendidikan, di Hotel Pelangi, Kota Malang, Selasa (1/11/2022). 

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Wali Kota Malang, Sutiaji mengajak para pelajar di Kota Malang mewaspadai peredaran narkoba. Hal ini diungkapkan Sutiaji ketika membuka acara Sosialisasi Bahaya Narkoba di Lingkungan Pendidikan, di Hotel Pelangi, Kota Malang, Selasa (1/11/2022).

Sutiaji menjelaskan penyalahgunaan narkoba bisa menjerat siapa saja, tidak mengenal usia, gender, tingkat pendidikan, ataupun kesejahteraan. Sebab, penggunaan narkoba terbukti dapat menghancurkan Indonesia. "Salah satunya menghancurkan generasi anak bangsa," katanya.

Sebagai upaya kontinu bersama mewaspadai peredaran dan penyalahgunaan narkoba Sutiaji berpesan agar para pelajar meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Kemudian membiasakan pola hidup sehat, mengisi waktu luang dengan hal positif, dan mengonsultasikan masalah dengan orang tepat.

Di samping itu, penguatan peran dan komunikasi dengan keluarga menjadi salah satu cara efektif untuk diterapkan. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, Sutiaji berharap tidak ada anak-anak yang menggunakan narkoba.

Selanjutnya, dia meminta agar anak-anak menguatkan literasi serta mawas diri untuk memahami bahwa narkoba itu menjerumuskan dan membahayakan. Untuk itu, dia pun turut berusaha dan bertanggung jawab agar generasi muda ke depan tidak memakai narkoba.

Di sisi lain, ajakan dan imbauan Sutiaji tidak lepas dari momen Indonesia Emas 2045. Hal ini bisa terwujud jika generasi muda tumbuh, berkarya, dan berprestasi di segala bidang tanpa jeratan narkoba.

Sebab itu, pelajar sebagai generasi masa depan bangsa perlu mempersiapkan diri menyongsong bonus demografi pada 2045 mendatang. Indonesia diprediksi pada 2045 akan menjadi salah satu dari empat negara terkuat.

Hal ini karena memiliki bonus demografi dan banyak anak produktif. Situasi ini dapat terwujud ketika generasinya tidak terpapar narkoba. Sementara itu, Kepala Bakesbangpol Kota Malang, Rinawati berharap, peserta sosialisasi tidak terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba.

Kemudian bisa meneruskan informasi akan bahaya narkoba di lingkungannya.  "Pesertanya generasi muda dalam hal ini SMA, SMK se-Kota Malang, plus Wakil Kepala Sekolah yang memegang kesiswaan, ya. Jadi paling tidak Wakil Kepala Sekolah bisa meneruskan informasi ini ke sekolahnya masing-masing khususnya untuk pelajar SMA generasi muda," jelasnya.

Terakhir, ia juga menegaskan, pihaknya senantiasa memfasilitasi upaya dalam rangka Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) serta Prekusor Narkotika (PN).

Hal ini dilakukan sebagaimana amanat Permendagri Nomor 12 Tahun 2019. Pada pelaksanaannya, dia juga terus melakukan koordinasi bersama dengan BNN, Polresta Malang Kota, dan sebagainya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement