REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY menggagas agenda Gelar Potensi Kalurahan Budaya 2022. Mengangkat tema Ruwat Bumi, pentas seni dan pameran UMKM ini berlangsung di Kalurahan Margoagung, Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman.
Kepala Seksi Lembaga Budaya Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, Endang Widuri mengatakan, kegiatan serupa diadakan di semua kabupaten/kota di DIY. Saat ini, ada 76 kalurahan budaya seluruh DIY, 19 di antaranya di Kabupaten Sleman.
Kalurahan Budaya sendiri merupakan desa-desa yang berdaulat, berintegritas, dan berinovasi dalam menghidupi dan mengaktualisasikan nilai-nilai keistimewaan. Melalui pendayagunaan kekayaan, sumber daya, dan kebudayaan yang dimiliki.
Ia menerangkan, untuk Gelar Potensi Kalurahan Budaya tahun ini yang menampilkan atraksi budaya dengan tajuk Ruwat Bumi. Selama dua hari, sebanyak 19 kalurahan itu menampilkan atraksi budaya mulai 31 Oktober-1 November 2022.
"Untuk masing-masing kalurahan menampilkan atraksi seni budaya yang terdiri dari 40 pelaku seni. Sedangkan untuk stan UMKM masing-masing dijaga oleh tiga orang," kata Endang, Selasa (1/11/2022).
Atraksi budaya dan stan-stan tersebut dilombakan dan dinilai oleh sejumlah dewan juri dari berbagai bidang antara lain dari bidang seni, kuliner, dan pariwisata. Penilaian dibagi menjadi dua kategori, yakni kategori kelompok dan perorangan.
Kegiatan dimaksudkan untuk melindungi beragam potensi di kalurahan budaya. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi wadah ekspresi kreatif dan inovatif, tanpa menghilangkan nilai-nilai substansial dari budaya yang ada.
Pada kesempatan itu, Bupati Sleman, Kustini Purnomo, menyampaikan dukungan penuh diselenggarakannya kegiatan tersebut. Ia berharap, dengan acara ini masyarakat semakin semangat dan peduli menggali potensi dan melestarikan budaya sekitar.
Selain itu, ia menitipkan harapan dengan adanya pameran UMKM pada acara-acara seperti ini dapat pula mendorong laju perekonomian masyarakat Sleman. Sehingga, lanjut Kustini, dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sleman itu sendiri.
"Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kerukunan dan kebersamaan antar warga masyarakat, sehingga bisa bersama-sama Sesarengan Mbangun Sleman," ujar Kustini.