Senin 07 Nov 2022 08:08 WIB

Pasien Covid-19 Bertambah, Warga Kembali Diingatkan Jaga Prokes

Terdapat 13 pasien yang dirawat di ruang isolasi RSGS.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha
Foto: Bowo Pribadi
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Tren meningkatnya kembali kasus aktif Covid-19 beberapa hari terakhir, mendapatkan perhatian dari kepala daerah di Jawa Tengah. Setelah gubernur, Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha, juga mengingatkan kembali pentingnya kepatuhan terhadap protokol kesehatan (prokes) oleh masyarakat.

“Terutama saat beraktivitas di tempat-tempat umum,” ungkapnya, di Ungaran, Kabupaten Semarang. Menurut Ngesti Nugraha, saat ini terjadi kecenderungan kenaikan jumlah pasien Covid-19 di rumah sakit, tak terkecuali di wilayah Kabupaten Semarang.

Berdasarkan informasi dari direktur RSUD dr Gondo Suwarno (RSUD) Ungaran, saat ini ada penambahan jumlah pasien Covid-19 yang dirawat. “Untuk itu, saya mengimbau kepada seluruh warga Kabupaten Semarang tetap mewaspadai Covid-19 dengan tidak mengabaikan prokes pencegahan,” tegasnya.

Kepada segenap aparatur sipil pemerintahan (ASN) di lingkungan Pemkab Semarang, bupati juga mengimbau untuk selalu menjaga kondisi kesehatan.

Selain itu juga perlu memantau kondisi kesehatan warga sekitar lingkungan tempat tinggalnya. “Jika menemui warga yang dicurigai terinfeksi virus Covid-19, segera berkoordinasi dengan petugas kesehatan terdekat,” tambahnya.

Direktur RSUD Gondo Suwarno (RSGS) Ungaran, dr Dhady Darmadi, mengamini apa yang disampaikan Bupati Semarang. Data sampai dengan Jumat pekan lalu ada 13 pasien yang dirawat di ruang isolasi RSGS.

Delapan orang pasien di antaranya telah terkonfirmasi positif Covid-19. “Sementara lima orang pasien lainnya masih suspek,” jelasnya.

Ia menambahkan, dari delapan pasien terkonfirmasi positif covid umumnya tidak menunjukkan gejala gejala yang berat. Kendati begitu, para petugas medis di ruang isolasi RSGS tetap siaga penuh untuk mengantisipasi lonjakan jumlah pasien Covid-19.

Termasuk menyiapkan tenaga medis yang siap dimobilisasi jika kasus luar biasa kembali terjadi. Secara umum, lanjut Dhady, tren penambahan pasien kasus Covid-19 masih sangat terkendali dan Bed Occupancy Rate (BOR) ruang isolasi yang tersedia di rumah sakit ini juga masih mencukupi.

Dari penambahan kasus aktif Covid-19 di RSGS ini, ia memastikan belum ditemukan varian baru Omicron XBB. "Sehingga RSGS belum mengirimkan sampel darah ke Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta,” tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement