Rabu 16 Nov 2022 21:51 WIB

UGM dan KONI Bentuk Pusat Kajian Psikologi Olahraga

KONI turut menargetkan pada Olimpiade 2044 Indonesia bisa masuk peringkat lima besar

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
UGM dan KONI Bentuk Pusat Kajian Psikologi Olahraga. Kampus UGM Yogyakarta.
Foto: Yusuf Assidiq
UGM dan KONI Bentuk Pusat Kajian Psikologi Olahraga. Kampus UGM Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, Komite Olahraga Nasional (KONI) dan Ikatan Psikologi Olahraga sepakat membentuk pusat kajian olahraga. Serta, pembentukan prodi magister olahraga mendukung pengembangan prestasi.

Kesepakatan ditandai dalam penandatangan perjanjian kerja sama. Antara Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Ikatan Psikologi Olahraga di ruang multimedia Gedung Pusat UGM.

Baca Juga

Selain itu, KONI pusat turut melakukan penandatanganan MoU dengan UGM dalam pengembangan iptek keolahragaan Indonesia. Ketua Umum KONI, Marciano Norman mengatakan, ini jadi tindak lanjut target besar masuk 10 besar Olimpiade 2032.

KONI turut menargetkan pada Olimpiade 2044 Indonesia bisa masuk peringkat lima besar. Sedangkan, pada Olimpiade Tokyo lalu Indonesia sendiri masih berada di peringkat 55 dunia. Jadi, prestasi saat ini masih jauh dari harapan masyarakat.

Maka itu, salah satu usaha untuk mendorong peningkatan prestasi olahraga di tingkat internasional dilakukan dengan menggandeng perguruan-perguruan tinggi. Dilakukan dalam rangka melakukan kajian secara scientific di bidang olahraga.

"Dengan kajian scientific, nanti banyak terobosan yang bisa dilakukan KONI dan pengurus pusat dan pengurus cabang olahraga yang bisa dilakukan atlet-atlet dan pelatih," kata Marciano, Selasa (15/11).

Selain itu, mendorong kemajuan prestasi olahraga agar bisa dirasakan manfaatnya bagi insan-insan olahraga Tanah Air. Ia merasa, atlet merupakan patriot yang berjuang pada masa damai, maka dukungan ahli dan sport science bukan hiasan. "Namun, bisa diimplementasikan dalam proses pembinaan atlet kita," ujar Marciano.

Dari hasil pembinaan dan prestasi yang diraih atlet, Marciano berharap, atlet yang meraih prestasi bisa berpeluang masuk perguruan tinggi terbaik Indonesia. Berpeluang masuk perguruan tinggi terbaik dinilai akan memotivasi atlet kita.

"Misalnya, jika mau masuk ke UGM harus meraih emas di Sea Game, Asian Games atau Olimpiade, atlet kita termotivasi dan bangga atas prestasi yang diraihnya," kata Marciano.

Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan Usaha dan Kerja sama UGM, Ignatius Susatyo Wijoyo menyambut baik kerja sama dengan KONI mendukung prestasi olahraga nasional. UGM memiliki jalur masuk untuk calon mahasiswa dari prestasi olahraga.

"UGM sangat terbuka menerima calon mahasiswa berprestasi dalam bidang olahraga. Sehingga, atlet bisa menempuh pendidikan dengan baik, namun bisa mendapatkan masa depan yang lebih baik," ujar Ignatius. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement