Jumat 18 Nov 2022 14:22 WIB

Bupati Purbalingga Lepas Rombongan Muktamar Muhammadiyah ke Solo

Pemkab mendukung keikutsertaan PD Muhammadiyah dan 'Aisyiyah Purbalingga.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi melepas rombongan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dan Pimpinan Daerah (PD)
Foto: Dok. Pemkab Purbalingga
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi melepas rombongan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dan Pimpinan Daerah (PD)

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi melepas rombongan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dan Pimpinan Daerah (PD) 'Aisyiyah Purbalingga, Jumat (18/11/22) di Pringgitan Pendopo Dipokusumo. Rombongan ini akan mengikuti Muktamar ke-48 Muhammadiyah-'Aisyiyah pada 18 - 20 November 2022 di Kota Surakarta.

Sebelum melepas, Bupati Tiwi berharap kegiatan muktamar yang juga rencananya akan dihadiri Presiden RI Joko Widodo ini bisa berjalan dengan sukses.  "Semoga mampu menghasilkan rumusan-rumusan, gagasan-gagasan yang akan berkontribusi terhadap kemajuan Muhammadiyah dan Indonesia ke depan. Khususnya kemajuan juga untuk Jawa Tengah dan Purbalingga," kata Bupati Tiwi.

Untuk itu, bupati turut mendukung keikutsertaan PD Muhammadiyah dan PD 'Aisyiyah Purbalingga dalam mengikuti muktamar ini. Di antaranya dengan memfasilitasi armada dan lainnya.

"Mudah-mudahan perjalanan bapak-ibu sekalian diberikan kemudahan, kelancaran, dan tiba di Solo dalam keadaan sehat selamat tidak kekurangan satu apapun, demikian pula saat kembali ke Purbalingga," ujar bupati mendoakan.

Ketua PD Muhammadiyah Purbalingga, Ali Sudarmo mengungkapkan, pada 18 November 2022 ini bertepatan dengan Milad Muhammadiyah ke-110. Muktamar Muhammadiyah kali ini mengusung tema 'Memajukan Indonesia Mencerahkan Semesta'.

"Membangun Indonesia itu saja sudah terlalu berat, ditambah mencerahkan semesta jadi Muhammadiyah bercita-cita cukup spektakuler. Tidak hanya berjuang untuk Indonesia tapi merencanakan juga untuk internasional atau alam semesta," kata Ali Sudarmo.

Melalui tema tersebut, menurutnya, Muhammadiyah turut mengamalkan Pembukaan UUD 1945 dalam rangka melaksanakan ketertiban dunia. Artinya tidak negara saja yang ikut menertibkan dunia, akan tetapi Muhammadiyah juga, yakni dengan 'Mencerahkan Semesta'. "Mudah-mudahan tujuan Muhammadiyah yang sangat mulia ini bisa tercapai," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement