Kamis 24 Nov 2022 19:24 WIB

Diduga Sopir Mengantuk Jadi Sebab Kecelakaan Tol Semarang-Solo KM 490

Kecelakaan tersebut memakan 5 korban dan 3 di antaranya tewas.

Rep: C02/ Red: Muhammad Fakhruddin
Diduga Sopir Mengantuk Jadi Sebab Kecelakaan Tol Semarang-Solo KM 490 (ilustrasi).
Foto: Antara
Diduga Sopir Mengantuk Jadi Sebab Kecelakaan Tol Semarang-Solo KM 490 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BOYOLALI -- Polres Boyolali ungkap penyebab kecelakaan di tol Semarang-Solo KM 490 diduga akibat sopir mobil Alphard mengantuk. Kecelakaan tersebut setidaknya memakan tiga korban jiwa dan dua luka-luka.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolres Boyolali, AKBP Asep Mauludin ketika ditemu di depan polres Boyolali, Kamis (24/11). "Untuk penyebab kejadiannya dilakukan penyelidikan oleh tim TAA dari Polda, tapi memang ada dugaan untuk sopir ini mengantuk," kata Asep, Kamis (24/11).

Baca Juga

Asep menjelaskan bahwa kecelakaan tersebut memakan 5 korban dan 3 di antaranya tewas sedangkan dua mengalami luka-luka. "Dari kejadian tersebut mengakibatkan adanya korban jiwa, tiga orang meninggal dunia dari penumpang kendaraan Alphard ya, korban dua orang wanita dan satu laki-laki," katanya.

Selain itu, Asep menjelaskan bahwa kejadian laka lantas tersebut melibat kendaraan Alphard berplat nomor AD374Z yang menabrak bagian belakang truk berplat nomor H1913AR yang melaju di depannya. Sesampainya di TKP mobil Alphard tersebut menabrak truk yang melaju searah di depannya.

"Sebelumnya kendaraan ini berangkat dari Jakarta dan hendak pulang ke Klaten, sesampainya di TKP 490 ruas jalan Semarang-Solo terjadi musibah tersebut," terangnya.

Asep menjelaskan bawah dari informasi yang pihaknya terima Alphard melaju dengan kecepatan tinggi. "Untuk speedometer Alphard berhenti di angka 140 KM/Jam," terangnya.

Selanjutnya, Asep menjelaskan bahwa kecelakaan tersebut terjadi pada pagi hari sekitar pukul 04.15 WIB. Sedangkan laporan masuk ke polisi sekitar pukul 05.00 WIB.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement