Ahad 04 Dec 2022 16:15 WIB

Antisipasi Tawuran, Surabaya Gencarkan Patroli Asuhan Rembulan

Operasi Asuhan Rembulan untuk memastikan kondusivitas Kota Pahlawan.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Anggota Gegana Brimob melakukan patroli bermotor (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Adwit B Pramono
Anggota Gegana Brimob melakukan patroli bermotor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya bersama jajaran TNI dan Polri bakal meningkatkan patroli Asuhan Rembulan untuk mencegah terjadinya tawuran antar remaja ataupun balap liar di malam hari.

Kepala Satpol PP Kota Surabaya, Eddy Christijanto menyatakan, camat se-Kota Surabaya pun diinstruksikan melakukan patroli di masing-masing wilayahnya, dengan cara menyisir daerah-daerah yang berpotensi digunakan lokasi tawuran atau balap liar.

"Sudah dibuatkan perintah kepada seluruh camat mulai kemarin malam melakukan patroli Asuhan Rembulan tingkat kecamatan dengan melibatkan TNI dan Polri dengan titik-titik rawan per-kecamatan," kata Eddy.

Eddy menyatakan bakal terus memasifkan operasi Asuhan Rembulan  untuk memastikan kondusivitas Kota Pahlawan. Jika dalam patroli ditemukan remaja yang terindikasi akan melakukan tawuran, pihaknya tak segan untuk mengamankan yang bersangkutan.

 

"Apabila ditemukan (kita) amankan untuk mendapatkan edukasi dan pembinaan lebih lanjut dari Pemkot, sekolah, dan orang tua," ujarnya.

Ia juga mengaku telah menerapkan sejumlah langkah preventif untuk mencegah terjadinya tawuran antar remaja atau balap liar di Kota Surabaya. Namun demikian, ia juga meminta keterlibatan masyarakat dan peran serta orang tua untuk memantau dan memonitor anaknya setiap malam, tetapnya setelah pukul 21.00 WIB untuk dipastikan berada di rumah.

"Apabila ditemukan kerumunan anak-anak muda lebih dari 5 orang dan terindikasi mengganggu Trantibum (ketentraman dan ketertiban umum), segera laporkan ke Command Center 112," kata Eddy.

Camat Pabean Cantian Kota Surabaya, Januar Rizal menyatakan, pihaknya bersama Koramil dan Polsek sejak Rabu (30/11) telah melaksanakan patroli Asuhan Rembulan. Patroli dilakukan dengan cara menyisir ke daerah-daerah yang berpotensi rawan terjadinya tindakan yang mengganggu trantibum.

"Kita sisir daerah-daerah rawan seperti di Jalan Rajawali, Jalan Kembang Jepun, Kalimas Barat, dan Kalimas Baru," kata Rizal.

Dikatakan, patroli Asuhan Rembulan juga menyasar warung-warung kopi yang masih buka 24 jam dengan pengeras suara. Karena menurutnya, awal dari keributan itu bisa saja terjadi karena keresahan dari warga.

Untuk titik yang paling menjadi perjatian adalah di Jalan Kembang Jepun. Kawasan tersebut, kata Rizal, pada hari biasa berpotensi digunakan untuk lokasi balap liar para remaja.

"Jalan Kembang Jepun kalau hari-hari biasa itu sepi, juga rawan terjadinya balap liar. Jadi, kita standby juga di sana," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement