Kamis 08 Dec 2022 16:54 WIB

Khofifah Minta Bank Jatim Perkuat Teknologi Digital

Saat ini fasilitas mobile banking sudah menjadi kebutuhan dan keniscayaan.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta jajaran manajemen PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (Bank Jatim) melakukan perluasan dan memenangkan pasar dengan memahami preferensi costumer dengan memperkuat pasukan IT.
Foto: istimewa
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta jajaran manajemen PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (Bank Jatim) melakukan perluasan dan memenangkan pasar dengan memahami preferensi costumer dengan memperkuat pasukan IT.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta jajaran manajemen PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) melakukan perluasan dan memenangkan pasar dengan memahami preferensi costumer dengan memperkuat pasukan IT.

Khofifah berpendapat, penguatan lini digital dan IT dibutuhkan lantaran saat ini fasilitas mobile banking sudah menjadi kebutuhan dan keniscayaan. Agar dapat merebut pangsa pasar, kata Khofifah, harus dilakukan dengan layanan yang cepat dan terbaik dengan tetap menjaga asas kehati-hatian.

"Memahami costumer preference salah satunya adalah dengan memperkuat pasukan IT dan kualitas layanan terbaik. Ini karena m-banking telah menjadi kebutuhan," kata Khofifah, Kamis (8/12/2022).

Ia menilai, upaya-upaya tersebut menjadi bagian yang sangat penting di tengah pesatnya perkembangan teknologi saat ini. Bahkan, kata dia, jika harus mengadopsi tim IT yang ahli atau expert, itu adalah sebuah kebutuhan. "Jika harus mencangkok maka lakukanlah, jika perlu melakukan short course maka kerjakanlah," ujarnya.

 

Khofifah melanjutkan, kemudahan dalam mengakses fasilitas perbankan memiliki pengaruh besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, untuk kesejahteraan masyarakat Jatim. Ia pun mendorong Bank Jatim sebagai BUMD Pemprov Jatim untuk lebih kompetitif agar memenangkan pasar dengan produk yang dimilikinya.

"Semua produk keuangan harus kompetitif karena ini adalah kunci memenangkan pasar," kata Khofifah. Adapun langkah selanjutnya yang bisa diambil untuk memperluas pasar antara lain dengan menemukenali potensi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Jatim.

Terutama UMKM yang berpotensi untuk pasar ekspor. Mengingat jumlah UMKM di Jatim saat ini yang mencapai 9,78 juta dengan kontribusinya mencapai 57,81 persen terhadap PDRB. Begitu pula potensi bersinergi dengan perguruan tinggi dan rumah sakit, baik RSUD maupun RS swasta dan ribuan pesantren yang merupakan market besar di Jatim.

"Sangat mungkin kemudian Bank Jatim melakukan pendampingan, pengembangan, penguatan pemodalan, serta membangunkan akses pasar lebih luas," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement