REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Penyaluran pupuk urea bersubsidi oleh PT Pupuk Sriwidjaja (PT Pusri) ke 14 wilayah Jawa Timur lancar dan stoknya sangat mencukupi menjelang musim tanam. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menuturkan realisasi penyaluran pupuk urea bersubsidi sepanjang 2021 untuk Jatim sebanyak 170 ribu ton dari alokasi 176 ribu ton, atau sekitar 96 persen.
Adapun 14 daerah penyaluran pupuk subsidi meliputi Kabupaten Malang, Jember, Lumajang, Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, Probolinggo, Pasuruan, Sidoarjo, Kota Malang, Kota Surabaya, Kota Probolinggo, Kota Pasuruan, dan Kota Batu. "Memasuki 2023, penyaluran pupuk urea bersubsidi di Jatim sudah sebesar 116 ribu ton," kata Khofifah, Ahad (8/1/2023).
Dijelaskan, terkait alokasi dan distribusi pupuk bagi 14 daerah di Jatim merupakan kewenangan Kementerian Pertanian. Sementara, Dinas Pertanian Jatim akan merealokasi jika ada kabupaten yang penyerapan pupuknya dinilai kurang.
Jatim telah mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi 2023 untuk urea sebesar 1.002.944 ton, NPK 621.355 ton, dan NPK formula khusus untuk kakao sebesar 5.467 ton.
"Dari data rencana kebutuhan 2023 yang sudah terkumpul, usulan untuk urea sebesar 1.150.806 ton, NPK 1.464.014 ton dan usulan NPK formula khusus 1.756 ton. Dari rencana kebutuhan tersebut untuk NPK formula khusus masih tersisa 3.711 ton yang rencananya tidak diserap," ujarnya.
Khofifah melanjutkan, stok pupuk Jatim per 5 Januari 2023 terbilang aman dengan jumlah sebesar 35.303.000 ton atau 133 persen dari ketentuan Permentan yang hanya sebesar 26.568.000 ton.
"Beberapa hari lalu sudah dipastikan langsung oleh komisaris Pusri bahwa di tempat pengepakan pipuk urea posisi stoknya mencukupi untuk persiapan penyaluran di awal 2023," kata Khofifah.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
