Sabtu 04 Feb 2023 06:58 WIB

Umat Muslim Diajak Boikot Produk Swedia, Belanda, dan Denmark

Ajakan pemboikotan itu menyusul terjadinya pembakaran Alquran.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Peserta aksi dari Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) menggelar aksi damai di Tugu Pal Putih, Yogyakarta, Jumat (3/2/2023). Pada aksi damai ini FUI menyuarakan Aksi Bela Quran atas peristiwa pembakaran Al Quran oleh politikus ekstrem kanan Swedia-Denmark, Rasmus Paludan. FUI meminta pemerintah Swedia melakukan tindakan hukum kepada pelaku pembakaran Alquran. Kalau Swedia tidak melakukan tindakan itu, maka kita meminta agar Swedia diberikan sanksi oleh PBB karena telah melanggar kesepakatan bersama tentang resolusi Islamophobia.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Peserta aksi dari Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) menggelar aksi damai di Tugu Pal Putih, Yogyakarta, Jumat (3/2/2023). Pada aksi damai ini FUI menyuarakan Aksi Bela Quran atas peristiwa pembakaran Al Quran oleh politikus ekstrem kanan Swedia-Denmark, Rasmus Paludan. FUI meminta pemerintah Swedia melakukan tindakan hukum kepada pelaku pembakaran Alquran. Kalau Swedia tidak melakukan tindakan itu, maka kita meminta agar Swedia diberikan sanksi oleh PBB karena telah melanggar kesepakatan bersama tentang resolusi Islamophobia.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Umat Muslim diajak untuk melakukan boikot terhadap seluruh produk Swedia, Belanda, dan Denmark. Hal ini disampaikan Ketua Presidium Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) DIY, Ustaz Syukri Fadholi, dalam 'Aksi Bela Alqur'an' yang digelar di Tugu Pal Putih, Kota Yogyakarta, Jumat (3/2).

Ia mengajak pemboikotan produk dari tiga negara itu menyusul terjadinya pembakaran Alquran. Pembakaran Alquran tersebut dikutus keras karena melecehkan kitab suci umat Islam.

"Mengajak kaum Muslimin untuk melakukan boikot seluruh produk Swedia, Belanda, dan Denmark sebagai simbol pembelaan terhadap Alquran," kata Ustaz Syukri.

Ustaz Ahmad Khudori juga meminta agar Pemerintah Indonesia untuk mengambil sikap tegas atas pembakaran Alquran. Yakni dengan mengusir Duta Besar Swedia, Belanda, maupun Denmark.

"Kita menuntut kepada Pemerintah RI untuk segera memanggil Duta Besar Swedia, kalau perlu dipulangkan dan tidak dikembalikan lagi. Ini menunjukkan bahwa kita adalah negara yang besar, negara berdaulat, dan mayoritas negara Muslim yang menjunjung tinggi kitab suci Alquran," ujarnya.

Tidak hanya itu, Ustaz Muhammad Fauzi juga mengutuk aksi-aksi pembakaran, perobekan, hingga aksi menginjak Alquran. Aksi tersebut, katanya, melanggar HAM, intoleransi, dan tidak menghargai agama lain.  

"Mereka beralasan kebebasan berekspresi dan demokrasi, tapi seenaknya menginjak-injak kitab suci agama lain," kata Ustaz Fauzi.

Untuk itu, umat Muslim diajak untuk membela Alquran, yakni dengan mencintai dan mengamalkan kandungan Alquran. "Kita ajak generasi, anak-anak kita untuk mencintai Alquran dan mengamalkannya. Ini kekuatan kita, dengan Alquran kita diselamatkan Allah dari dunia dan akhirat," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement