Sabtu 04 Feb 2023 19:43 WIB

Aktivitas Gunung Bromo Meningkat, Warga dan Wisatawan Diminta Waspada

Masyarakat diminta mengikuti arahan dari Balai Besar TNBTS dan BPBD.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
Petugas berjaga di pintu masuk wisata Gunung Bromo, Wonokitri, Tosari, Pasuruan, Jawa Timur, Ahad (22/01/2023).
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Mada/Zk/rwa.
Petugas berjaga di pintu masuk wisata Gunung Bromo, Wonokitri, Tosari, Pasuruan, Jawa Timur, Ahad (22/01/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG — Aktivitas Gunung Bromo, Jawa Timur, dikabarkan mengalami peningkatan. Menyikapi kondisi itu, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) meminta masyarakat di sekitar kawasan gunung, juga wisatawan, agar waspada.

“Badan Geologi Kementerian ESDM menyampaikan adanya peningkatan aktivitas Gunung Bromo, dengan indikasi adanya sinar api dari kawah,” kata Kepala Subbagian Data Evaluasi dan Humas Balai Besar TNBTS Sarif Hidayat, Sabtu (4/2/2023).

Berdasarkan informasi dari Badan Geologi, terpantau sinar api dari dalam kawah, berdasarkan pengamatan visual pada Jumat (3/2/2023), pukul 21.14 WIB. Dilaporkan juga bau belerang tercium kuat dari bibir kawah dan terdengar suara gemuruh. Asap kawah dalam satu pekan terakhir teramati berwarna putih tipis hingga tebal, dengan ketinggian 50-900 meter dari puncak.

Pengamatan kegempaan menunjukkan masih terekam tremor menerus dengan amplitudo 0,5-1 milimeter (mm) dengan dominan 0,5 mm, yang disertai pula gempa vulkanik dalam dan gempa vulkanik dangkal. Hal itu disebut menunjukkan adanya proses fluktuasi tekanan di dalam tubuh Gunung Bromo, yang disertai oleh aliran fluida ke permukaan. Vegetasi pada dinding kaldera sebelah timur berwarna kuning dan mengering akibat paparan asap kawah Gunung Bromo.

Potensi bahaya yang bisa ditimbulkan akibat meningkatnya aktivitas kawah Gunung Bromo ini adalah terjadinya erupsi freatik ataupun magmatik, dengan sebaran material erupsi berupa abu dan lontaran batu (pijar) yang dapat mencapai radius satu kilometer dari pusat kawah. Selain itu, ada potensi keluarnya gas-gas berbahaya. 

Berdasarkan hasil evaluasi secara menyeluruh, tingkat aktivitas Gunung Bromo pada 4 Februari 2023 pukul 08.00 WIB masih pada Level II (Waspada). Masyarakat dilarang untuk memasuki radius satu kilometer dari kawah aktif Gunung Bromo, untuk mewaspadai adanya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba tanpa didahului oleh gejala vulkanik yang jelas.

Sarif meminta masyarakat, termasuk pelaku jasa wisata, wisatawan, juga pengelola kawasan untuk mewaspadai peningkatan aktivitas Gunung Bromo tersebut. Masyarakat diminta mengikuti arahan dari Balai Besar TNBTS, juga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

“Kami mengimbau kepada masyarakat dan pengunjung, pelaku jasa wisata, untuk senantiasa waspada, tetap tenang, dan berhati-hati terhadap kondisi tersebut. Kemudian juga senantiasa berkoordinasi dan mengikuti instruksi yang dikeluarkan,” kata Sarif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement