Selasa 07 Feb 2023 17:02 WIB

Boeing akan Pangkas 2.000 Pekerjaan di Bidang Keuangan dan SDM Pada 2023

Boeing berencana mempekerjakan 10 ribu karyawan lagi tahun ini.

Rep: Rizki Jaramaya/ Red: Fernan Rahadi
An Air Canada Boeing 787-8 Dreamliner departs from Los Angeles International Airport, in Los Angeles, California, USA, 18 January 2023.
Foto: EPA-EFE/CAROLINE BREHMAN
An Air Canada Boeing 787-8 Dreamliner departs from Los Angeles International Airport, in Los Angeles, California, USA, 18 January 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, SEATTLE -- Boeing berencana memangkas staf di departemen keuangan dan sumber daya manusia pada 2023. Pemangkasan itu akan berdampak pada kehilangan sekitar 2.000 pekerjaan.

"Kami mengharapkan sekitar 2.000 pengurangan terutama di bidang Keuangan dan SDM melalui kombinasi pengurangan dan PHK. Meskipun tidak ada yang diberitahu tentang kehilangan pekerjaan, kami akan terus berbagi informasi secara transparan untuk memungkinkan orang membuat rencana," kata Boeing dalam sebuah pernyataan Senin (6/2/2023).

Boeing belum lama ini memindahkan kantor pusatnya ke Arlington, Virginia. Boeing mengatakan, mereka berharap dapat menumbuhkan keseluruhan tenaga kerja secara signifikan selama tahun ini.  

"Kami meningkatkan tenaga kerja Boeing sebanyak 15 ribu tahun lalu dan berencana mempekerjakan 10 ribu karyawan lagi tahun ini dengan fokus pada teknik dan manufaktur," kata pernyataan Boeing.

Pada 31 Desember, total tenaga kerja Boeing adalah 156 ribu karyawan. The Seattle Times melaporkan, Boeing berencana untuk mengalihdayakan sekitar sepertiga dari posisi yang dihilangkan ke Tata Consulting Services di Bengaluru, India.

Direktur Komunikasi Senior Boeing, Mike Friedman, mengatakan, posisi lain akan dihilangkan karena perusahaan mengurangi layanan dukungan keuangan dan sumber daya manusia. 

"Seiring berjalannya waktu, beberapa fungsi perusahaan kami tumbuh cukup besar.  Dan dengan pertumbuhan itu cenderung muncul birokrasi atau sistem berlainan yang tidak efisien. Jadi kita merampingkan," ujarnya.

The Seattle Times melaporkan, sekitar 1.500 dari 5.800 posisi keuangan perusahaan akan dipangkas. Sementara lebih dari 400 orang di divisi sumber daya manusia atau sekitar 15 persen dari total staf departemen diberhentikan.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement