REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menekankan pentingnya kecakapan digital bagi Generasi millenial dan Generasi Z. Kecakapan digital dari para generasi muda, lanjut Emil, jika diarahkan ke jalan yang positif bisa mendukung pemerintah dalam menggelorakan Cintai Produk Dalam Negeri.
"Para generasi muda yang tergabung dalam Generasi Milenial maupun Generasi Z harus bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri sehingga cakap digital terhadap berbagai kompetensi hingga produk yang dihasilkan," ujar Emil, Senin (15/8/2022).
Emil mengatakan, generasi Z atau disebut juga sebagai iGeneration atau generasi internet selalu terhubung dengan dunia maya dan dapat melakukan segala sesuatunya dengan menggunakan kecanggihan teknologi yang ada. Mengingat gadget sudah menjadi pegangannya dari sejak kecil. Maka secara otomatis pengenalan teknologi dan dunia maya ini begitu berpengaruh pada perkembangan kehidupan dan kepribadian mereka.
"Kata kuncinya adalah proses transformasi digitalisasi sangat pesat perkembangannya. Bahkan, jika kita mendengar lagu bangun tidur ku terus mandi, saat ini harus diubah menjadi bangun tidur kemudian mengechek HP atau Gadget. Ini realita yang harus kita sadari," ujarnya.
Emil memandang, kecanggihan internet akan mempercepat konektifitas serta menghubungkan dengan seluruh Indonesia. Untuk itu, generasi Z harus memiliki kemampuan dan kecakapan digitalisasi. Terlebih untuk mendukung upaya pemerintah menggelorakan produk dalam negeri.
Guna mendukung Generasi Z dan para Milenial, Emil menawarkan kepada kedua generasi untuk bisa bersama-sama belajar di Millenial Job Center (MJC) milik Pemprov Jatim. Di MJC inilah para Milenial akan diberikan pelatihan, dibekali dengan beragam kompetensi sesuai dengan minatnya.
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan, generasi muda harus menjadi agen perubahan yang dalam setiap kegiatannya bisa membantu mempromosikan dan menyebarluaskan produk-produk lokal Indonesia. Generasi muda menurutnya harus menunjukkan kepada keberpihakan terhadap Produk Dalam Negeri.
"Kita jangan sampai menjadi pengguna saja dan menjadi konsumen di negeri sendiri, melainkan menjadi manfaat dan mengembangkan produk-produk yang kita miliki. Terutama bangga membeli dan menggunakan produk lokal," kata dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
